Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Corona Bikin Putus Asa! Hanya Demi Oksigen, Rakyat India Antre buat Selamatkan Diri

Corona Bikin Putus Asa! Hanya Demi Oksigen, Rakyat India Antre buat Selamatkan Diri Kredit Foto: Antara/REUTERS/Adnan Abidi
Warta Ekonomi, New Delhi -

India terus dilanda gelombang besar infeksi virus corona dan kematian akibat COVID-19. Warga putus asa karena langkanya pasokan oksigen, sementara api dari pembakaran jenazah terus berkobar.

Angka terbaru COVID-19 yang dilaporkan India termasuk 349.691 kasus baru yang terkonfirmasi selama satu hari terakhir, sehingga total kasus di negara itu menjadi lebih dari 16,9 juta, menjadikannya yang kedua terbesar setelah Amerika. 

Baca Juga: Kekhawatiran Meningkat, Indonesia Masih Tutup Pintu buat Orang-orang India

Kementerian Kesehatan India melaporkan 2.767 kematian lainnya dalam 24 jam terakhir, menambah kematian akibat COVID-19 di India menjadi 192.311.

Para ahli mengatakan jumlah kematian mungkin banyak yang tidak terhitung, karena tidak termasuk kasus yang dicuriga, dan banyak kematian akibat infeksi tersebut dikaitkan dengan penyakit yang sebelumnya diderita.

Video dari kantor penyiaran Inggris Sky News menunjukkan penduduk New Delhi yang putus asa mengantre untuk mendapat tabung oksigen guna membantu warga yang menderita COVID. 

Seorang penduduk New Delhi yang mengantre bersama warga lainnya bahkan bersedia membayar berapa pun untuk mendapat oksigen.

"Berapa pun yang diminta petugas, saya akan membayarnya. Saya tidak tahu berapa yang akan diminta petugas. Kalau nomor antrean saya dipanggil berapa pun diminta, saya akan membayarnya," 

Krisis yang terjadi di India tampak jelas pada gambar-gambar di kuburan dan krematorium di negara itu, dan gambar pasien yang terengah-engah dan sekarat dalam perjalanan ke rumah sakit karena kekurangan oksigen. 

Arvind Kejriwal, Menteri Utama di New Delhi mengatakan, "Situasinya sangat mengkhawatirkan, semua orang bekerja sama secara kolektif, saya berharap kita akan segera terbebas dari malapetaka ini." 

Rekaman dari laporan Sky News menunjukkan kompleks olahraga di New Delhi, yang diubah untuk membantu kekurangan rumah sakit dan dikatakan memiliki 900 tempat tidur, tapi fasilitas itu ditutup hanya beberapa hari setelah dibuka. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: