Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Di Hadapan Luhut, Para Kyai Sepuh Protes karena Kerjaan-kerjaan Nadiem

Di Hadapan Luhut, Para Kyai Sepuh Protes karena Kerjaan-kerjaan Nadiem Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Kediri -

Sejumlah kiai sepuh dari Jawa Timur curhat kepada Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan yang datang ke Kediri. Menteri Pendidikan Nadiem Makarim banyak diprotes akibat kebijakan-kebijakannya, terutama karena nama ulama NU tidak masuk dalam Kamus Sejarah Indonesia.

"Saya sampaikan, ini perasaan kiai sepuh. Ada beberapa hal yang menjadi keprihatinan, pertama Pancasila tidak masuk dalam kurikulum pendidikan, kedua frasa agama agar diganti dengan pelajaran budi pekerti, dan ketiga masalah nama KH Hasyim Asy'ari tidak dicantumkan dalam Kamus Sejarah Indonesia. Ini jadi keprihatinan," kata perwakilan dari kiai sepuh, KH Anwar Iskandar dalam acara pertemuan dengan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan di PP Lirboyo Kota Kediri, Senin (26/4) malam.

Pengasuh Pondok Pesantren Al Amien, Lingkungan Ngasinan, Kelurahan Rejomulyo, Kota Kediri ini menyayangkan beberapa hal tersebut dan berharap segera ada solusi, sebab jika dibiarkan berlarut-larut menjadi tidak baik.

Begitu juga yang disampaikan oleh perwakilan dari Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, KH Oing Abdul Muid Sohib. Para kiai dari PP Lirboyo Kota Kediri juga ingin meminta ada kebijakan dari pemerintah agar ulama yang juga telah berjuang demi kemerdekaan bangsa tetap dikenang oleh sejarah.

"Tadi kami klarifikasi, tabayun dan sudah diklarifikasi. Nanti tinggal tindaklanjutnya saja. Kita tidak boleh menafikan peran mbah Hasyim Asy'ari. Tidak dimasukkan dalam kamus sejarah Indonesia itu tidak betul," kata Gus Muid, sapaan akrab KH Oing Abdul Muid Sohib.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: