Buka Wawasan Bisnis Manufaktur untuk Ubah Tantangan Jadi Peluang, Samsung dan Pamerindo Lakukan Ini

Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam rangka mendukung sektor manufaktur di era new normal melalui pemanfaatan teknologi sebagai katalisator rencana pemulihan dan pengembangan bisnis, PT Pamerindo Indonesia berkolaborasi dengan PT Samsung Electronic Indonesia akan menyelenggarakan webinar TechTalk bertema, “Manufacturing Outlook: New Trends & Opportunities” pada Kamis, 29 April 2021 mendatang.

Pandemi COVID-19 berdampak signifikan pada pasar dan industri manufaktur. Hal ini mempengaruhi nilai dan perilaku serta bagaimana suatu produk, solusi, dan layanan dilihat dan dievaluasi.

Events Director PT Pamerindo Indonesia Lia Basyuni mengatakan sebagai penyelenggara pameran industri terkemuka di Indonesia, secara konsisten Pamerindo terus beradaptasi, mengembangkan inisiasi, dan berinovasi.

Baca Juga: Teken Kontrak dengan Operator Raksasa Jepang, Samsung Tikung Huawei, Ericsson, dan Nokia

“Yang paling utama adalah agar bagaimana Pamerindo dapat menjadi solution provider, dengan harapan inovasi dan tersebut dapat mendukung para pelaku industri manufaktur dalam memenuhi kebutuhan industri yang terus berkembang,” katanya, dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (27/4/2021).

Ia mengungkapkan bahwa tindakan jangka menengah, peluang jangka panjang, dan menghadirkan wawasan bisnis serta solusi bagi industri manufaktur melalui digitalisasi dan optimalisasi teknologi otomatisasi untuk ketahanan dan pengembangan bisnis akan dibahas.

Baca Juga: Bidik Kenaikan Penjualan, Samsung Rilis Layanan Pembiayaan di Indonesia

Adopsi solusi mobilitas dapat dioptimalkan untuk meningkatkan operasional bisnis, dengan manajemen supply chain yang terukur dapat menjadi elemen penting dalam meminimalisir risiko operasi bisnis perusahaan dan pabrikan.

Pamerindo Indonesia mengundang pelaku dan professional di sektor manufaktur untuk mengikuti webinar ini.

“Saya percaya topik yang akan dibawakan dalam webinar nanti dapat memberi wawasan baru bagi pelaku usaha khususnya di industri manufaktur khususnya supply chain, distribusi, maupun logistik sehingga mampu mengubah tantangan menjadi prospek dan kesempatan baru,” pungkas Lia.