Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gandeng Raksasa Farmasi, Rusia Bakal Hadirkan Vaksin Sputnik V di Turki

Gandeng Raksasa Farmasi, Rusia Bakal Hadirkan Vaksin Sputnik V di Turki Kredit Foto: AFP/Getty Image/Fethi Belaid
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dana Investasi Langsung Rusia (Russian Direct Investment Fund/RDIF) dan perusahaan farmasi Viscoran ilac Turki menandatangani kerja sama untuk memproduksi vaksin Sputnik V. Vaksin asal Rusia ini salah satu yang terdaftar pertama di dunia untuk melawan virus corona.

"Perjanjian dengan Viscoran memberikan peningkatan kemampuan produksi kami dan memfasilitasi pasokan Sputnik V secara global," kata Kirill Dimitriev, CEO RDIF, lewat siaran persnya dikutip Warta Ekonomi, Rabu (28/4/2021).

Baca Juga: Mulai Mei, Sputnik V Bakal Digunakan oleh India untuk Pertama Kalinya

Sebagai bentuk komitmen kerja sama itu, Viscoran telah melakukan studi yang diperlukan untuk pelokalan produk. Bentuknya nanti akan berupa produksi di negara terkait dalam waktu beberapa bulan mendatang.

"Kami sangat senang bisa berkontribusi untuk produk yang sangat berharga yang dibahas di kancah internasional," kata Ozturk Oran, Ketua Dewan Direksi Viscoran.

Bukan cuma itu, Ketua Dewan Direksi Viscoran mengatakan akan membantu membangun kemitraan dengan produsen farmasi lokal terkemuka lainnya. Transfer teknologi saat ini sedang difinalisasi dengan perusahaan CinnaGen ilac, sedangkan proses negosiasi dengan dua fasilitas produksi lainnya untuk meningkatkan kapasitas secara keseluruhan sedang berjalan.

"Selain perjanjian produksi, proses perizinan, hal penyimpanan dan distribusi, pelaksanaan studi klinis pada produk juga merupakan bagian dari kerja sama kami dengan Rusia. Studi tentang ini juga terus berlanjut dengan sangat sukses," jelasnya dalam sebuah pernyataan.

Kepercayaan dunia atas vaksin Sputnik V Rusia meningkat. Sputnik V terdaftar di 61 negara secara global dengan total populasi lebih dari 3 miliar orang. 

Efikasi Sputnik V mencapai 97,6 persen. Angka ini muncul berdasar pada analisis data tingkat infeksi virus corona di antara orang-orang di Rusia yang disuntik Sputnik V dari tanggal 5 Desember 2020 hingga 31 Maret 2021.

Demi mendongkrak lagi nama Sputnik V, Kiril telah menjajaki pula kerja sama dengan sejumlah produsen farmasi papan atas. Beberapa wilayahnya meliputi Asia hingga Amerika Latin.

"RDIF juga mencapai kesepakatan dengan produsen farmasi terkemuka di sejumlah negara di Asia, Amerika Latin, Eropa dan CIS. Berkat kemitraan ini, vaksin Rusia yang aman dan efektif akan tersedia untuk orang-orang di lebih dari 60 negara," tambah Kirill.

Untuk pembuatannya, Sputnik V diciptakan melalui platform vektor adenoviral manusia yang telah terbukti dan dipelajari dengan baik, serta menggunakan dua vektor berbeda untuk dua suntikan selama vaksinasi. Hasilnya, vaksin ini memberikan kekebalan dengan durasi yang lebih lama daripada vaksin yang menggunakan mekanisme yang sama pada kedua suntikan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: