Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Buang American First Milik Trump, Apakah Biden Tepati Janji Multilateralisme dalam 100 Hari?

Buang American First Milik Trump, Apakah Biden Tepati Janji Multilateralisme dalam 100 Hari? Kredit Foto: Getty Image/AFP

Pada Juli 2020, Presiden Trump secara resmi menarik AS dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan menuduh badan PBB itu berada di bawah kendali China terkait pandemi virus corona. Meskipun AS bergabung kembali dengan WHO begitu Biden menjabat, sekitar 100 hari kemudian ia belum menawarkan strategi komprehensif untuk mempercepat upaya global pulih dari pandemi.

Mengenai distribusi vaksin, pemerintahan Biden menjalankan strategi “kelebihan pasokan dan persiapan yang berlebih” untuk memastikan kesiapan dalam memvaksinasi anak-anak dan menangani varian baru yang mucul.

Minggu ini Gedung Putih mengumumkan akan mulai memberi hingga 60 juta dosis vaksin AstraZeneca, yang tidak digunakan di AS karena belum disetujui untuk penggunaan darurat oleh Badan Pengawas Pangan dan Obat (FDA).

Tetapi dengan sekitar 230 juta dosis yang diberikan dan 29 persen warga Amerika divaksinasi penuh, Gedung Putih menghadapi tekanan untuk berbuat lebih banyak, termasuk dukungan untuk mengabaikan sementara TRIPS - Aspek Terkait Perdagangan dari Hak Kekayaan Intelektual - yang akan dibahas dalam pertemuan resmi Organisasi Perdagangan Dunia pada 30 April.

Pada Maret 2021, Biden dan para pemimpin negara Quad - Australia, India, dan Jepang - meluncurkan rencana pembiayaan untuk meningkatkan produksi dan distribusi vaksin COVID-19 untuk negara-negara di kawasan itu, berfokus pada Asia Tenggara, di mana China gencar mendorong upaya diplomasi vaksin.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: