Makin Jauh dari Akses Perbankan, Negara Kepulauan Ini Izinkan Transaksi Pakai Bitcoin

Warta Ekonomi, Jakarta -

Tahukah Anda? Lebih dari 5 ribu penduduk salah satu pulau di Kepulauan Karibia dapat menggunakan cryptocurrency sebagai alat pembayaran, loh.

Berdasarkan laporan Euronews, dikutip Kamis (29/4/2021), baik penduduk maupun pengunjung Pulau Bequia dapat menggunakan Bitcoin sebagai alat pembayaran barang dan jasa; dari properti hinga makanan di salah satu restoran lokal.

"Adopsi mata uang kripto jauh dari sekadar tipu muslihat. Ini adalah tanggapan terhadap tantangan yang sangat nyata dan dihadapi oleh komunitas pulau yang makin terputus dari fasilitas perbankan," ujar pengusaha, Storm Gonsalves.

Baca Juga: Duh, Meski Cuan Bisnis Chip Naik, Bisnis HP Samsung Malah Turun Gegara . . . .

Baca Juga: Bisnis HP Tersendat Sanksi Amerika, Huawei Mau Banting Setir ke Bisnis . . . .

Ia mendukung Proyek One Bequia. Menurutnya, langkah mengadopsi cryptocurrency bertujuan menyelesaikan masalah sistem keuangan tradisional yang meninggalkan pulau-pulau di Karibia.

Lebih lanjut, pengusaha itu berkata, "Penduduk negara pulau kecil merasa semakin sulit mengirim dan menerima uang secara internasional karena bank internasional besar menghapus layanan perbankan perantara dari bank komunitas berbasis pulau yang lebih kecil."

Saat ini, Pulau Bequia menjadi rumah bagi salah satu cabang Bank Saint Vincent dan Grenadines, serta menerima transaksi dolar Karibia Timur.

Gonsalves pun meyebutkan langkah pulau-pulau yang berusaha mundur perlahan dari perdagangan internasional; seperti Grenada, St.Kitts dan Nevis, Antigua dan Barbuda, serta St. Lucia yang baru-baru ini mengadopsi DCash. Bahama juga telah meluncurkan mata uang digital bank sentral, Dolar Pasir.

Meski masih banyak orang yang skeptis terhadap cryptocurrency, teknologinya dapat memberi investasi menarik bagi penduduk pulau, kata Gonsalves. Beberapa di antara mereka bahkan menyebut Bequia sebagai 'Pulau Bitcoin'.