Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BRI Microfinance Outlook 2021: Riset BMSI Kuartal I 2021, Pelaku UMKM Makin Optimis

BRI Microfinance Outlook 2021: Riset BMSI Kuartal I 2021, Pelaku UMKM Makin Optimis Kredit Foto: BRI

Sejalan dengan kenaikan BMSI dan ekspektasinya, persepsi pelaku UMKM terhadap perekonomian secara umum juga meningkat. Hal ini tercermin pada Indeks Sentimen Bisnis (ISB) pelaku UMKM yang meningkat ke 115,5 pada kuartal I-2021 dari 90,2 pada kuartal sebelumnya. ISB di atas 100 berarti pada kuartal I-2021 mayoritas pelaku UMKM memberikan penilaian yang lebih baik terhadap kondisi perekonomian secara umum, sektor usaha, dan usahanya dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

Kedua komponen penyusun ISB, yaitu Indeks Situasi Sekarang (ISS yang menggambarkan persepsi pelaku UMKM terhadap kondisi saat ini) dan Indeks Ekspektasi (IE yang menggambarkan prediksi 3 bulan mendatang), sama-sama mengalami kenaikan yang signifikan. ISB tertinggi dan kenaikan tertinggi dicatat oleh sektor konstruksi. Relaksasi makroprudensial berupa penurunan uang muka rumah hunian 0% dan pembebasan PPN selama bulan Maret-Agustus 2021 memunculkan ekspektasi kenaikan permintaan rumah hunian sehingga akan berdampak positif terhadap kinerja usaha responden maupun sektor konstruksi dan perekonomian secara keseluruhan.

Baca Juga: Dapat Pengalaman Sekaligus Dibekali Uang Saku, BRI Jalankan Program Magang Bersertifikat

Lebih lanjut, konsisten dengan BMSI dan ISB yang membaik, penilaian pelaku UMKM terhadap kemampuan pemerintah menjalankan tugas utamanya tetap baik dan turut meningkat. Hal ini terlihat pada meningkatnya indeks kepercayaan pelaku usaha (IKP) UMKM kepada pemerintah pada kuartal I-2021 ke level 139,8 dari level 136,3 di kuartal sebelumnya. IKP di atas batas 100 menandakan bahwa pelaku UMKM percaya pada kemampuan pemerintah menjalankan tugas dan kewajibannya.

Kenaikan komponen IKP kuartal I-2021 tertinggi terjadi pada indikator keyakinan yang mengukur kemampuan pemerintah meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pelaku UMKM tampaknya makin yakin bahwa ekonomi domestik akan berangsur pulih seiring dengan upaya pengendalian pandemi yang dilakukan pemerintah, di antaranya melalui program vaksinasi nasional serta kebijakan moneter dan fiskal yang tetap akomodatif. Selain itu, rencana pemerintah yang akan terus membantu pemulihan sektor UMKM melalui kelanjutan PEN 2021 juga turut menambah keyakinan tersebut.

Sunarso mengungkapkan pada riset kali ini ada temuan yang menarik, yaitu realisasi investasi ternyata berkorelasi positif (87,2%) dengan BMSI. "Hal ini artinya daerah yang kegiatan investasinya relatif besar cenderung memiliki aktivitas usaha UMKM (BMSI) yang relatif tinggi. Keberadaan proyek infrastruktur pemerintah memberikan dampak yang positif terhadap kegiatan usaha UMKM di sekitarnya," pungkasnya.

Informasi tentang Survei

Survei Kegiatan Usaha dan Sentimen Bisnis UMKM Bank Rakyat Indonesia memiliki sampel sebanyak 5.588 responden perusahaan UMKM yang tersebar di semua sektor ekonomi dan di seluruh wilayah Indonesia. Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metode stratified systematic random sampling sehingga dapat merepresentasikan sektor usaha, provinsi, dan skala usaha. Survei ini dilakukan oleh BRI Research Institute pada tanggal 17 Maret–9 April 2021. Wawancara dilakukan melalui telepon dengan pengawasan mutu yang ketat sehingga data yang terkumpul valid dan reliable.

Informasi yang dikumpulkan dalam survei ini adalah persepsi pelaku usaha UMKM terhadap perkembangan dan prospek perekonomian secara umum, sektor usaha responden, serta perkembangan dan proyeksi kinerja usaha responden. Informasi ini digunakan untuk menyusun Indeks Aktivitas Bisnis (IAB), Indeks Sentimen Bisnis (ISB), serta Indeks Kepercayaan Pelaku (IKP) usaha UMKM kepada pemerintah.

Indeks-indeks ini melengkapi indeks serupa yang disusun oleh Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik yang surveinya dilakukan terhadap pelaku usaha kategori menengah dan besar. Di samping itu juga, dikumpulkan informasi mengenai kondisi usaha responden untuk keperluan monitoring dan sekaligus menjadi early warning system (EWS) terhadap keberlangsungan usaha debitur UMKM.

Dalam survei ini, responden menjawab sejumlah pertanyaan dengan setiap pertanyaan responden dapat memberikan jawaban positif (Lebih Tinggi atau Lebih Baik), jawaban negatif (Lebih Rendah atau Lebih Buruk), dan jawaban netral (Sama Saja atau Tetap). Indeks difusi dihitung dari selisih persentase jawaban positif dengan persentase jawaban negatif ditambah 100. Dalam hal ini, jawaban netral diabaikan.

Nilai tengah indeks difusi adalah 100 dan rentang indeks difusi akan berada pada kisaran nol sampai dengan 200. Jika semua responden memberikan jawaban negatif, indeks difusi akan bernilai nol. Sebaliknya, jika semua responden memberikan jawaban positif, indeks difusi akan bernilai 200. Indeks difusi di atas 100 menunjukkan bahwa jawaban positif melebihi jawaban negatif. Sebaliknya, indeks difusi di bawah 100 mengindikasikan jawaban negatif lebih banyak dibandingkan dengan jawaban positif.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: