Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Itu Laporan Proforma?

Apa Itu Laporan Proforma? Kredit Foto: Freepik

Pada dasarnya, laporan proforma menyajikan hasil perusahaan yang diharapkan kepada pihak luar dan sering kali ditampilkan dalam proposal investasi. Laporan laba rugi proforma adalah laporan keuangan yang menggunakan metode perhitungan proforma, terutama untuk menarik perhatian calon investor ke angka-angka tertentu ketika sebuah perusahaan mengeluarkan pengumuman laba. Perusahaan juga dapat merancang pernyataan proforma untuk melihat nilai pendapatan potensial dari perubahan bisnis yang diusulkan, seperti akuisisi atau merger.

Investor harus menyadari bahwa laporan proforma perusahaan mungkin berisi angka atau perhitungan yang tidak sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Terkadang, angka proforma sangat berbeda dari yang dihasilkan dalam kerangka akuntansi karena hasil pro forma akan membuat penyesuaian untuk menyoroti aspek penting dari kinerja operasi perusahaan.

Dalam akuntansi keuangan, pro forma mengacu pada laporan pendapatan perusahaan yang tidak termasuk transaksi yang tidak biasa atau tidak berulang. Biaya yang dikecualikan dapat mencakup penurunan nilai investasi, biaya restrukturisasi, dan penyesuaian yang dilakukan pada neraca perusahaan yang memperbaiki kesalahan akuntansi dari tahun-tahun sebelumnya.

Sedangkan dalam akuntansi manajerial, akuntan merancang laporan keuangan yang disusun dengan metode pro forma sebelum transaksi yang direncanakan seperti akuisisi, merger, perubahan struktur modal, atau investasi modal baru. Model ini meramalkan hasil yang diharapkan dari transaksi yang diusulkan, dengan penekanan pada estimasi pendapatan bersih, arus kas, dan pajak. Manajer kemudian dapat membuat keputusan bisnis berdasarkan potensi manfaat dan biaya.

Secara umum, laporan proforma cenderung menggambarkan bisnis lebih sukses daripada yang sebenarnya, dan memiliki lebih banyak sumber daya keuangan yang tersedia daripada yang sebenarnya terjadi. Akibatnya, investor harus sangat berhati-hati saat mengevaluasi jenis laporan keuangan ini, dan meluangkan waktu untuk memahami perbedaannya dari laporan keuangan normal perusahaan penerbit.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: