Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Armada Laut Filipina Terus Berjaga, Sikap Keras Duterte Atas LCS Mestinya Ditakuti China

Armada Laut Filipina Terus Berjaga, Sikap Keras Duterte Atas LCS Mestinya Ditakuti China Kredit Foto: Geopolitical Intelligence Service/MacPixxel
Warta Ekonomi, Manila -

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, mengatakan tidak akan menarik kapal angkatan laut dan penjaga pantai yang berpatroli di Laut China Selatan yang disengketakan. Dia bersikeras bahwa kedaulatan negara atas perairan tidak dapat dinegosiasikan meski memiliki utang budi terhadap China.

"Saya akan beri tahu China, kami tidak ingin masalah, kami tidak ingin perang. Tapi jika Anda menyuruh kami pergi, tidak," kata Duterte dikutip dari Al Jazeera.

Baca Juga: Manuver Kapal Perusak Amerika di LCS Bikin Armada Kapal Induk China Makin Gusar

Duterte menekankan ingin mempertahankan hubungan persahabatan dengan China. Dia menyinggung tentang utang terima kasih Manila atas bantuan Beijing atas vaksin virus corona.

"Ada hal-hal yang sebenarnya tidak bisa dikompromikan, seperti kita mundur. Sulit. Saya berharap mereka mengerti, tapi saya memiliki kepentingan negara saya juga untuk melindungi," ujar Presiden Filipina itu.

Ketegangan di laut regional telah meningkat karena China menolak menarik kapalnya dari Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Filipina. Filipina pun meningkatkan patroli maritim.

Duterte berada di bawah tekanan domestik yang semakin besar untuk mengambil tindakan yang lebih keras tetapi enggan untuk menghadapi China atas masalah ini. Hal itu karena dia mencoba untuk membina hubungan yang lebih dekat dengan raksasa ekonomi itu.

Upaya nyata Duterte untuk melindungi masalah tersebut telah menarik kemarahan warga Filipina di media sosial. Banyak yang mengutuk presiden sebagai pengkhianat karena tidak mengambil sikap yang lebih tegas dalam sengketa Laut China Selatan.

Pernyataan Duterte muncul setelah Departemen Pertahanan Filipina mengatakan China tidak punya urusan untuk memberi tahu tentang hal yang bisa dan tidak bisa dilakukan di perairan milik sendiri.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: