Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Fadli Zon Terheran-heran: Setahu Saya, Munarman Dekat dengan Polisi dan Pak Tito, Lha Terus?

Fadli Zon Terheran-heran: Setahu Saya, Munarman Dekat dengan Polisi dan Pak Tito, Lha Terus? Kredit Foto: Viva
Warta Ekonomi -

Politisi Partai Gerindra Fadli Zon heran dengan penangkapan mantan Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman oleh Densus 88 Antiteror Polri. Munarman bahkan sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus teroris.

Menurut Fadli, kasus yang menjerat Munarman sudah terlampau lama. Fadli mempertanyakan mengapa polisi baru sekarang menjerat orang kepercayaan Habib Rizieq Shihab itu.

"Ini terjadi di 2014-2015 terus kenapa baru diusut sekarang? Itu jangka waktunya sudah 7 tahun. Tidak ada tuh Munarman melakukan yang masuk dalam definisi (teroris) selama itu," ujar Fadli dalam program Dua Sisi tvOne yang dikutip, Jumat 30 April 2021.

Baca Juga: Heboh Video Munarman Eks FPI Check In di Hotel: '20 Jam Bersama Lily Sofia'

Fadli mengaku mengenal dekat dengan Munarman. Dia juga mengatakan jika pebajat negara sekarang pernah juga dekat dengan Munarman.

"Setahu saya pada waktu itu, Munarman dekat juga dengan polisi, dengan Pak Tito (Tito Karnavian Menteri Dalam Negeri sekarang)," ucap Fadli.

Selama dia mengenal Munarman, lanjut Fadli, Munarman memang aktif sebagai aktivis HAM. Dalam catatannya, Munarman saat ini berprofesi sebagai lawyer, advokat. Pernah di YLBHI, di Kontras hingga pernah menjadi pengacara Freeport di mana perusahaan ini diketahui milik Amerika.

"Jadi ada apa? Dalam waktu 6-7 tahun sudah lama dan tidka ada kegiatan yang menurut saya terkategori sebagai tindak teroris, tiba-tiba muncul out of the blue kemudian diperlakukan seperti itu," kata Fadli yang juga anggota DPR ini.

Seperti diketahui, Munarman ditangkap Densus 88 Antiteror di rumahnya Perumahan Modern Hills, Cinangka, Pamulang, Tangerang Selatan pada Selasa, 27 April 2021, sekira jam 15.30 WIB.

Diduga, Munarman terlibat dalam pembaiatan di UIN Jakarta, baiat di Makassar dan baiat di Medan. Jadi, ada tiga hal tersebut (kasusnya). 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: