Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pilot Project Bensa di Sejumlah Wilayah Indonesia Segera Dimulai

Pilot Project Bensa di Sejumlah Wilayah Indonesia Segera Dimulai Kredit Foto: Antara/Aswaddy Hamid
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tak dapat dimungkiri, serapan domestik minyak kelapa sawit masih lebih rendah dibandingkan serapan ekspor setiap tahunnya. Terkait hal ini, pemerintah Indonesia di bawah Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) terus melakukan berbagai upaya dalam pengembangan industri perkebunan kelapa sawit nasional.

Direktur Penyaluran Dana BPDPKS, Edi Wibowo mengatakan, pemerintah segera memulai pilot project konversi minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) menjadi bensin sawit di sejumlah wilayah di Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan serapan minyak sawit dalam negeri sekaligus menekan impor bensin fosil.

Baca Juga: Potensi Bungkil Inti Sawit Penuhi Pakan Ternak Nasional

“Kami kerja sama dengan ITB siapkan pilot plan mengembangkan produk CPO dikonversi jadi biohidrokarbon fuel. Jadi dikembangkan ke bensin,” ujar Edi dalam FGD Sawit Berkelanjutan, Rabu (28/4/2021). 

Lebih lanjut dikatakan Edi, penelitian untuk mengonversi CPO menjadi bensin atau gasoline ini sudah lama dilakukan oleh ITB, namun masih membutuhkan ujicoba lanjutan. Konversi CPO menjadi bensin dilakukan dengan cara mencampurkannya dengan katalis untuk menghasilkan biogasoline atau bensin nabati yang memiliki nilai oktan (research octan number/RON) hingga 110.

Jika dicampurkan dengan premium, bahan bakar yang dihasilkan hampir setara dengan Pertamax Turbo. Perlu diketahui, katalis Merah-Putih yang digunakan tersebut diproduksi oleh para peneliti dari ITB dan digunakan pada beberapa kilang yang dimiliki PT Pertamina. Pemerintah turut mendukung upaya pembentukan pabrik katalis melalui usaha patungan (joint venture) antara ITB, PT Pertamina, dan PT Pupuk Kujang. Pabrik tersebut direncanakan akan dibangun di Cikampek dengan nilai investasi sekitar Rp150 miliar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: