Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dihantam Pandemi, Rasio Keuangan Maybank Indonesia Masih Solid

Dihantam Pandemi, Rasio Keuangan Maybank Indonesia Masih Solid Kredit Foto: Unsplash/Christoph Theisinger
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Maybank Indonesia Tbk menyatakan rasio keuangan perseroan masih terjaga dan stabil di tengah kondisi yang menantang akibat belum usainya Pandemi Covid-19.

Hal ini tercermin dari tingkat Non-Performing Loan (NPL) Bank yang berada pada 4,2% (gross) dan 2,4% (net) per Maret 2021, dibandingkan dengan tingkat NPL kuartal IV 2020 yang berada pada 4,0% (gross) dan 2,5% (net).

"Rasio Kredit terhadap Simpanan/Loan to Deposit (LDR Bank saja) juga tercatat sehat pada level 76,0%, sementara Liquidity Coverage Ratio (LCR Bank saja), atau Rasio Kecukupan Likuiditas, tercatat sebesar 202,0% per kuartal I 2021, jauh di atas ketentuan minimum sebesar 100%," tulis Maybank Indonesia dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (30/4/2021).

Baca Juga: Kuartal I 2021, Laba Maybank Indonesia Turun 31,8% jadi Rp501 Miliar

Dana Pihak Ketiga Maybank Indonesia relatif stabil, yakni tercatat sebesar Rp117,1 triliun pada Maret 2021. CASA bertumbuh 9,6% menjadi Rp48,0 triliun, dimotori kenaikan rekening giro sebesar 23,3%. Rasio CASA pun membaik menjadi 41,0% dari 37,4% tahun sebelumnya.

Lebih jauh, posisi permodalan Maybank Indonesia juga tumbuh lebih kuat dengan Rasio Kecukupan Modal/Capital Adequacy Ratio (CAR) tercatat sebesar 25,3% per Maret 2021, dibandingkan 20,6% periode yang sama tahun lalu. Total modal tercatat naik menjadi Rp26,9 triliun dari Rp 26,2 triliun.

Sementara itu, strategi ‘Sharia First’ dan implementasi Leverage Model pada Unit Usaha Syariah berkontribusi pada peningkatan kinerja Unit Usaha Syariah Maybank Indonesia secara signifikan. 

Unit Usaha Syariah Maybank Indonesia mencatat laba sebelum pajak yang kuat, naik 58,2% menjadi Rp173 miliar. Pembiayaan Unit Usaha Syariah bertumbuh sebesar 3,5% menjadi Rp25,3 triliun dari Rp24,4 triliun. Total Dana Pihak Ketiga Unit Usaha Syariah tumbuh 13,2% menjadi Rp29,5 triliun dari Rp26,1 triliun, ditopang pertumbuhan dana murah (CASA) Syariah sebesar 42,6%.  

Sedangkan, Financing to Deposit Ratio (FDR), atau rasio pembiayaan terhadap pendanaan Unit Usaha Syariah membaik menjadi 85,5% per 31 Maret 2021 dari 93,8% tahun lalu.  

Total aset Unit Usaha Syariah naik 12,9% menjadi Rp35,9 triliun, menyumbang sebesar 20,7% dari total aset konsolidasian Bank per 31 Maret 2021, dibanding 17,5% di periode yang sama tahun lalu.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: