Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kuartal I/2021, SCG Indonesia Catat Pendapatan Rp5,3 Triliun

Kuartal I/2021, SCG Indonesia Catat Pendapatan Rp5,3 Triliun Kredit Foto: SCG
Warta Ekonomi, Jakarta -

SCG melaporkan hasil operasinya untuk Q1/2021 dengan keuntungan yang meningkat dari Produk Bernilai Tambah Tinggi (HVA) pada produk bahan kimia sejalan dengan pulihnya pasar global; dimulainya operasi Map Ta Put Olefins Debottleneck tahap 2; dan penjualan dari solusi layanan atas permintaan renovasi Bekerja-dari-Rumah. Bisnis kemasan makanan dan minuman serta e-commerce juga mengalami pertumbuhan yang konsisten.

Hasil operasi perusahaan juga didukung oleh peningkatan efisiensi yang memungkinkan penghematan biaya. Dengan tujuan untuk menjadikan ESG (Environmental, Social, and Governance) sebagai model bisnis, SCG mengumumkan akuisisi saham di bisnis plastik daur ulang di Portugal, pembangunan Pelayanan Kesehatan & Medis, serta Solusi Mobil Listrik (Electric Vehicles/EV) untuk mengejar pertumbuhan dan keberlanjutan jangka panjang.

Baca Juga: Kuartal I 2021, Laba Maybank Indonesia Turun 31,8% jadi Rp501 Miliar

Roongrote Rangsiyopash, President dan CEO SCG, menyatakan bahwa hasil operasi perusahaan Q1/2021 yang belum ditinjau mencatatkan Pendapatan dari Penjualan sebesar Rp61 triliun (US$ 4.034 Juta), meningkat 26% q-o-q berkat kinerja yang lebih baik di semua bisnis. Sementara itu, lanjutnya, Laba Periode mencapai Rp7,4 Triliun (US$493 Juta), meningkat 85% q-o-q dari semua lini bisnis.

"Hal ini didorong oleh volume penjualan yang lebih tinggi pada Bisnis Chemicals yang diperoleh dari penyelesaian perputaran Map Ta Phut Olefins (MOC) pada Q4/2020, dimulainya operasi MOC Debottleneck tahap 2, permintaan global yang sehat, dan pendapatan ekuitas yang lebih tinggi. Pertumbuhan triwulanan juga didorong oleh perbaikan musiman pada Bisnis Cement-Building Materials, serta kontribusi yang lebih besar dari Bisnis Packaging dengan ekspansi portofolio hilir yang aktif dan adanya basis pelanggan yang beragam," jelas Roongrote Rangsiyopash dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (2/5/2021).

SCG di ASEAN (kecuali Thailand)

Untuk operasi SCG di ASEAN (kecuali Thailand), pendapatan dari penjualan pada Q1/2021 mencatat kenaikan 11% y-o-y, sebesar Rp16,3 triliun (US$1.067 juta); 26% dari total Pendapatan SCG dari Penjualan. Ini termasuk penjualan dari operasi lokal di setiap pasar ASEAN dan impor dari operasi Thailand.

Per 31 Maret 2021, total aset SCG sebesar Rp369,4 triliun (US$25.542 juta), sedangkan total aset SCG di ASEAN (kecuali Thailand) sebesar Rp139,7 triliun (US$9.661 juta); 38% dari total aset konsolidasi SCG.

SCG di Indonesia

Berdasarkan laporan Q1/2021, total aset SCG di Indonesia sebesar Rp43 triliun (US$2.975 juta); meningkat 17% y-o-y terutama dari Bisnis Packaging dan Chemicals. SCG mencatatkan laporan Pendapatan dari Penjualan pada Q1/2021 sebesar Rp5,3 triliun (US$345 juta); meningkat 25% y-o-y terutama dari anak perusahaan di Bisnis Packaging, PT Fajar Surya Wisesa Tbk. (Fajar Paper).

Di tengah pandemi Covid-19, PT SCG Indonesia, anak perusahaan yang berperan sebagai fungsi korporat, menyelenggarakan webinar edukasi bertajuk "Our Health Matters: Fakta yang Harus Anda Ketahui terkait Vaksin COVID-19" sebagai rangkaian dari kampanye SCG #PeduliBersama. Webinar yang dibuka untuk umum tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya program vaksinasi Covid-19 demi menciptakan herd immunity yang aman.

Selain itu, dalam mendukung pemerintah daerah, PT Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi turut menyerahkan donasi berupa peralatan medis dan suplemen kesehatan kepada Satgas Covid-19 Kabupaten Sukabumi yang diterima oleh Wakil Bupati Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi, Dr. Iyos Somantri, M.Si.

Selanjutnya, PT SCG Indonesia mendapatkan penghargaan TOP CSR Award 2021 untuk kategori Star 3 (Good) dari Top Business Magazine. Penghargaan ini diberikan kepada perusahaan perusahaan yang kegiatan CSR dan strategi bisnisnya selaras dan telah membantu masyarakat Indonesia dalam memerangi Covid-19.

Pada Bisnis Cement-Building Materials, PT SCG Readymix Indonesia "Jayamix by SCG", mendapatkan sertifikat ISO 9001:2015 untuk Sistem Manajemen Mutu dalam proses bisnisnya. Sementara itu, PT SCG Readymix Indonesia dan PT Semen Jawa juga mendapatkan sertifikat ISO 14001:2015 untuk Sistem Manajemen Lingkungan dan ISO 45001:2018 untuk Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja (K3).

Di awal tahun ini, PT SCG Readymix Indonesia meluncurkan Synthetic Fiber Concrete yang lebih kuat dan dapat mempersingkat waktu konstruksi. Solusi inovatif ini dapat menahan korosi dengan lebih baik, mengurangi penggunaan wire mesh, dan mengontrol retakan beton dengan lebih baik.

Program beasiswa SCG Sharing the Dream 2021 telah mulai dibuka pendaftarannya sejak 16 April 2021 dan akan ditutup pada 9 Mei 2021 untuk 400 pelajar tingkat SMA atau sederajat dan 17 Mei 2021 untuk 10 mahasiswa S1 di Jakarta, Tangerang Selatan, Bogor, Karawang, Lebak, dan Sukabumi. Beasiswa yang telah diselenggarakan sejak 2012 lalu di Indonesia ini bertujuan untuk mendukung para generasi muda untuk meraih mimpinya dengan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

SCG Sharing the Dream tidak hanya memberikan bantuan dana pendidikan, tetapi juga berbagai pelatihan soft-skill dan hard-skill kepada penerimanya. Informasi lebih lanjut mengenai program beasiswa SCG Sharing the Dream dapat diakses di www.scg.com/id/sharingthedream dan akun resmi Instagram @scg_indonesia.

Roongrote mengatakan, "Hasil Operasi Q1/2021 adalah bukti pemulihan ekonomi global. Namun demikian, masih terdapat tingkat ketidakpastian yang tinggi, terutama di paruh kedua tahun 2021. SCG berkomitmen untuk membangun ketahanan dengan mendorong penjualan yang lebih tinggi dari produk dan layanan bernilai tambah tinggi (HVA), serta mengadopsi teknologi digital untuk meningkatkan lini produksi dan manajemen biaya."

Sementara itu, lanjut Roongrote,SCG terus mengedepankan keselamatan dan telah menerapkan langkah-langkah pencegahan Covid-19 yang ketat bagi karyawan, pelanggan, dan stakeholders. "Business Continuity Management (BCM) memungkinkan perusahaan untuk terus memberikan produk dan layanan, juga solusi kepada para pelanggan," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: