Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Aswata Ganti Logo, Rudy Wanandi: Klaim Pembajakan Kapal Di Somalia Selesai

Warta Ekonomi -

WE Online Jakarta – PT Asuransi Wahan Tata (Aswata) merayakan hari jadinya yang 50 tahun, pada Rabu malam, (20/08/2014). Di waktu yang bersamaan Aswata juga meluncurkan logo perusahaan yang baru. Dalam sambutanya  Rudy Wanandi, Komisaris Utama Aswata menyampaikan, perjalanan panjang Aswata selama  50 tahun dimulai  tanggal 25 juli 1964 di Surabaya dengan berdirinya perusahaan kecil Asuransi Medio yang kemudian hijarah ke kota Jakarta pada tahun 1975 sekaligus berganti nama menjadi Asuransi Wahana Tata.

“Di periode awal kita mulai dengan jumlah karyawan tidak lebih dari 20 orang dengan perolehan premi hanya sebesar Rp 100 juta, dalam perkembangan bisnis selanjutnya saat ini Aswata telah memiliki sumber daya manusia (SDM) sebanyak 1.200 orang, 71 kanator cabang diseluruh Indonesia dengan perolehan premi sebesar Rp 1,8 trilliun,” tutur Rudy.

Selama perjalanan bisinis Aswata, menurut Rudy, perusahaan Asuransi Umum dari Keluaga pengusaha Wanandi ini  talah mengalami  3 generasi kepemimpinan. Generasi pertaman bekerja keras memimpin untuk pundamantal yang kokoh dalam bidang keuangan, SDM dan pemanfaatan TI untuk mengemban kepercayaan para nasabah terutama di industri perbankan pelat merah, bank swasta, bank asing, perusahaan BUMN dan perusahaan nasional dan perusahaan asing.

Pada kepemimpinan genesarasi ke dua terjadi terobosan dalam perkembangan yang pesat, pada periode ini bisnis Aswata berkemban dengan berhasil  menambah cabang hingga 46 cabang.

Kepemimpinan yang sekarang dikatakan Rudy, merupakan generasi ke tiga dibawah komando Christian W. Wanandi sebagai CEO Aswata. “Perkembangan menjadi berbeda karena perusahaan telah memasuki masa transformasi ke era new businnes dengan dukungan penuh oleh  TI.”

Rudy juga mengatakan perjalanan Aswata tidaklah selamanya mulus, Aswata tidak luput dari cobaan berat, seperti di tahun 1989 perusahaan harus membayar klaim perusahaan tekstil di Jawa Tengah sebesar USD 31 juta, 2004 bencana tsunami di Aceh mengharuskan Aswata kembali membayar klaim sebesar Euro 75 juta untuk sebuah pabrik semen. Kemudian klaim akibata gempa bumi di Padang, Sumatera tahun 2009 Aswata pun harus merogoh kasnya kembali sebesar Rp 400 miliar untuk 560 nasabah. “Begitu juga di luar negeri, tahun 2010, kami juga telah menyelesaikan klaim pembajakan kapal di perairan  Somalia,” kata Rudy.

Pada kesempatan yang sama Christian W. Wanandi, selaku Presiden Direktur Aswata mengatakan “Dengan 71 cabang yang tersebar di Indonesia dan dukungan SDM sebanyak  1.200 karyawan, serta dukungan TI akan mendekatkan perusahaan dengan nasabah sekaligus dapat mempermudah pelayanan  dan mampu memberikan solusi yang baik dengan standar tinggi untuk para nasabah ditengah tingginya harapan masyarakat sejalan dengan visi dan logo baru perusahaan,”

Christian mengatakan peluang bisnis asuransi di Indonesia sangatlah besar terutama bertumbuhnya pengetahuan masyarakst tentang surasi. Namun ia mengakui saat ini penetrasi asuransi dimasyarkat masih rendah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi

Advertisement

Bagikan Artikel: