Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anies Baswedan Keringetan saat Tanah Abang Diserbu 100 Ribu Orang

Anies Baswedan Keringetan saat Tanah Abang Diserbu 100 Ribu Orang Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra

Kepada wartawan, Anies mengatakan, pembeli mulai menyerbu pasar sejak Sabtu lalu. Saat itu, pengunjung pasar mencapai 87 ribu orang lebih. Padahal biasanya pembeli yang datang rata-rata 35 ribu orang. Ia menduga, pengunjung akan terus membludak mengingat Lebaran makin dekat.

“Hari ini saja data sementara ada 100 ribu lebih pengunjung yang datang,” kata Anies, usai sidak.

Agar tak terjadi kerumunan, Anies mengimbau agar warga memanfaatkan pasar yang ada di dekat rumah. Kata dia, pasar di Jakarta lebih dari 100 buah. Bukan hanya Tanah Abang. “Bila mau berbelanja, tentukan lokasi yang tidak penuh dan lebih longgar. Sehingga kita bisa bersama-sama mencegah kerumunan,” ucapnya.

Selain itu, mantan Rektor Universitas Paramadina itu mengeluarkan sejumlah aturan, seperti pembagian jam tutup pasar, sampai penyetopan layanan KAI Commuter di Stasiun Tanah Abang pada pukul 15.00-19.00 WIB.

Menurut Anies, kebijakan itu diambil untuk mencegah menumpuknya masyarakat yang akan pulang dari stasiun tersebut. Soalnya, dari 87 ribu orang yang mengunjungi Pasar Tanah Abang pada Sabtu, sekitar 45 ribu di antaranya pulang menggunakan KRL dari Stasiun Tanah Abang. Aturan lain, Anies mengeluarkan larangan berjualan di luar Gedung Pasar Tanah Abang.

Ketua Koperasi Pedagang Pasar Tanah Abang Yasril Umar mengungkapkan, membludaknya pengunjung memang suatu yang dilematis. Dari sisi pedagang, kehadiran pembeli ini justru menguntungkan. Apalagi, kondisi seperti ini sudah ditunggu sejak setahun lalu. Karena selama ini, pasar sepi bukan main karena pandemi.

Namun, Yasril tidak menampik, keramaian yang ada berpotensi terjadi penyebaran Corona. Untuk itu, dia berharap dengan adanya aturan baru, pengunjung bisa lebih tertib saat belanja. “Kemungkinan Senin besok mulai terjadi penurunan sih,” kata Yasril.

Di tempat terpisah, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta masyarakat mengurangi intensitas pergi ke pasar untuk menghindari kerumunan. Ia khawatir terjadi lonjakan kasus seperti yang terjadi di India.

“Untuk warga Jakarta, boleh belanja, boleh beli tapi tolong intensitasnya dikurangi, diatur jamnya, jangan sampai terjadi kerumunan mobilitas yang tinggi yang pada akhrinya terjadi kerumunan,” kata Riza.

Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Profesor Zubairi Djoerban turut menyoroti kerumunan yang terjadi di wilayah Tanah Abang. Lewat akun Twitternya @ProfesorZubairi, dia menilai kerumunan tersebut berpotensi memicu kerumunan lainnya.

“Tarik napas dalam-dalam melihat kerumunan di Tanah Abang. Ya, apa mau dikata. Kerumunan ini nanti bersaing dengan kerumunan lainnya. Saling menuntut. Yang ini boleh berkerumun, kenapa yang lain enggak. Muncul drama nasional lagi. Ya, mudah-mudahan sehat-sehat semua ya. Amin,” cuitnya. 

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: