Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Aksi Ambil Untung Besar-besaran Para Investor di Sektor Ini Buat Pasar Modal Terkapar

Aksi Ambil Untung Besar-besaran Para Investor di Sektor Ini Buat Pasar Modal Terkapar Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah sebesar 0.72 atau 43.02 poin dengan saham-saham disektor Infrastruktur amblas 1.48% dan Industri Dasar 1.41% yang menjadi penekan hingga akhir sesi perdagangan.

Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi mengungkapkan bahwa aksi profit taking investor terhadap saham-saham tower yang sebelumnya menguat optimis dan refleksi pertumbuhan inflasi yang masih dibawah ekspektasi.

“Kekhawatiran sentimen global mengenai data ekonomi yang rilis alami pertumbuhan yang cepat menjadi katalis. The Fed berpotensi mengubah pandangannya menjadi hawkish setelah data ekonomi yang optimis membuat investor domestik berhati-hati akan nilai tukar rupiah. Investor pun menanti data pertumbuhan GDP dengan ekspektasi dizona positif 1% secara QoQ dan 1.9% secara YoY,” ujarnya, di Jakarta, Senin (3/5/2021).

Baca Juga: Kalah Sampai Akhir, IHSG Stop di Zona Merah pada Penutupan Sesi Kedua

Lanjr menuturkan bahwa mayoritas indeks saham Asia melemah mengiringi ditutupnya bursa Jepang dan Tiongkok. Indeks HangSeng turun 2.01% meskipun indeks berjangka AS berbalik menguat. “Kekhawatiran mengenai dampak komentar the Fed terhadap prospek suku bunga kedepan menjadi trigger negatif,” tambahnya.

Sementara itu, bursa Eropa dibuka positif dengan indeks Eurostoxx naik 0.64%, DAX 0.93% dan COC 0.51% naik lebih dari setengah persen diawal sesi perdagangan.

Baca Juga: IHSG Babak Belur, Koreksi Tajam 0,83% pada Penutupan Sesi Pertama

Di tempat lain, krisis virus India memburuk, dengan kematian harian mencapai rekor lain pada hari Minggu. Perdana Menteri Narendra Modi mendapat kecaman karena penanganannya terhadap krisis Covid-19 dan partainya kalah dalam pemilihan utama negara bagian.

“Selanjutnya investor akan menanti data-data pertumbuhan ekonomi kuartal 1 2021 yang mulai akan rilis pada bulan ini setelah indeks kinerja manufaktur mulai ekspansi,” tutup Lanjar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: