Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

KKB Teroris Pembakar Sekolah dan Puskesmas di Papua Terindentifikasi, Ternyata Kelompok...

KKB Teroris Pembakar Sekolah dan Puskesmas di Papua Terindentifikasi, Ternyata Kelompok... Kredit Foto: (Foto: Ist)
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua kembali berulah dengan membakar sekolah hingga puskesmas. Kepala Satgas Humas Nemangkawi, Kombes Iqbal Al Qudussy mengatakan pelaku pembakaran yang merupakan KKB sudah teridentifikasi.

“Benar, KKB pelaku pembakaran tersebut adalah KKB kelompok Talenggeng, hasil olah TKP dan kesaksian warga,” kata Iqbal melalui keterangannya pada Selasa, 4 Mei 2021.

Baca Juga: KKB 'Menggila', Benny Wenda 'Makin Jadi': Bentuk Kabinet demi Hancurkan Indonesia

Saat ini, situasi berhasil dikendalikan oleh TNI-Polri di area perkotaan dan Bandara Distrik Ilaga. Hal itu membuat tersingkirnya KKB di wilayah perkotaan dan bandara. 

Kondisi itu juga membuat pergeseran KKB Illaga menuju batas utara dengan melakukan pembakaran dua ruang SD Mayuberi. Selain itu, tiga rumah guru serta satu buah Puskesmas Lama di Kamp Mayuberi, Distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak juga dibakar KKB.

“Pelaporan adanya pembakaran dua ruang SD Mayuberi, dan tiga rumah guru serta satu buah Puskesmas Lama di Kamp. Mayuberi pada Senin, 3 Mei 2021, Pukul 10.55 WIT,” ujarnya.

Menurut dia, Kepolisian Resor Puncak telah memeriksa para saksi. Mereka memberikan keterangan saat melakukan pertemuan dengan masyarakat di Gereja Mayuberi, masyarakat sepakat untuk pergi meninggalkan Mayuberi karena tidak aman.

“Saat Ka Distrik Ilaga Utara bersama masyarakat berjalan kaki sampai di Kamp Amunggu (dekat jembatan Amungi) sekitar 15 KKB lari menghampiri mereka di antara 7 orang KKB, mereka membawa senjata api laras panjang dan mengatakan untuk masyarakat tidak boleh pergi ke Kota Ilaga,” jelas dia.

Namun, kata dia, masyarakat semua menolak permintaan tersebut dan ingin ke Kota Ilaga. Lalu, KKB membiarkan mereka untuk pergi namun para pemuda dilarang pergi dan tinggal saja di Muara. KKB mengancam apabila pemuda nekat pergi mereka dalam kondisi bahaya.

“Saat melakukan aksi teror, para KKB  menggunakan baju singlet loreng, semua masih muda, memakai kalung manik-manik dominasi warna merah serta mengecat muka berwarna hitam,” katanya.

Para KKB, kata dia, biasanya berjaga-jaga di Kamp Amungi dekat jembatan Amunggi. Pun, ada juga di pintu angin Kamp Wuloni. Mereka membuat pos pantau di Kamp Wuloni untuk memantau pergerakan Anggota TNI dan Polri.

“Tadi malam bergerak membawa masyarakat dari Kamp Mayuberi, dan memutuskan jalan di Kamp Kalebut. Sehingga, ibu-ibu dan masyarakat yang akan pergi ke Ilaga. Tetapi sampai di Kamp Kalebut (dekat jembatan yang dikasih putus), mereka melihat KKB berjaga-jaga dan membawa senjata api, lalu ibu-ibu lari kembali ke rumah,” katanya.

Dia menambahkan, masyarakat termasuk ibu-ibu yang berada di Markas Lumawi, Kamp Makki, Distrik Ilaga Utara, diminta agar jangan pergi meninggalkan mereka. “Apabila ada yang pergi makan akan ditindak oleh KKB," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: