Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harum Energy Revisi Target Produksi Tahun 2014

Warta Ekonomi -

WE Online, Surabaya - Produsen batu bara skala nasional PT Harum Energy Tbk merevisi target produksi komoditas mereka pada tahun 2014 guna menekan biaya produksi perusahaan pada tahun ini.

"Realisasi produksi akhir tahun 2013 mencapai 11,5 juta ton. Untuk target produksi tahun ini, kami kurangi sebesar 30 persen menjadi hanya 7,5-8 juta ton," kata Direktur Utama Harum Energy Ray Gunara di Surabaya, Jumat (22/8/2014).

Menurut dia, upaya revisi target produksi sekaligus sebagai strategi perusahaan untuk melakukan efisiensi pada tahun 2014. Apalagi, kondisi perekonomian nasional maupun global masih belum menentu.

"Di samping itu, (revisi target produksi) ikut disebabkan ketersediaan batu bara di pasar internasional kian berlebih," ucapnya.

Akibatnya, jelas dia, saat ini harga jual batu bara rendah. Walau perseroan mengurangi produksi, namun kinerja semester I-2014 tetap menunjukkan hal yang positif.

"Situasi tersebut terlihat dari performa laba pada semester I-2014 mencapai Rp 200 miliar," ujarnya.

Meski kinerjanya positif, tambah dia, sampai sekarang perseroan justru tidak menargetkan nominal laba secara detail hingga akhir tahun 2014. Di sisi lain terkait potensi pelambatan penyerapan batu bara di Tiongkok pihaknya memprediksi hal itu bisa saja terjadi.

"Namun, proyek pembangkit listrik berbahan bakar batu bara tetap akan tumbuh," tukasnya.

Bahkan, sebut dia, rencana pembangunan 10 tahun ke depan pembangkit listrik mayoritas masih menggunakan batu bara. Dengan demikian, situasinya menjadi berimbang.

"Ketika terjadi penurunan permintaan di Tiongkok maka masih ada permintaan batu bara di negara lainnya," katanya.

Untuk pembangkit listrik di luar negeri, lanjut dia, perusahaan tersebut memproduksi batu bara dengan kadar kalori 5.500. Standar kalori itu digunakan supaya pasar internasional tetap meminati untuk menggunakan batu bara yang diproduksi perusahaan tersebut. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: