Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Awas, Kelompok G7 Satukan Suara Lawan Dominasi Kuat China

Awas, Kelompok G7 Satukan Suara Lawan Dominasi Kuat China Kredit Foto: Reuters/Stefan Rousseau
Warta Ekonomi, London -

Menteri luar negeri dari negara-negara yang tergabung dalam G7 berkumpul di London, Inggris pada Selasa (4/5/2021) untuk membahas sejumlah masalah global yang menjadi perhatian. Namun, topik Cina muncul mendominasi agenda pertemuan mereka di hari itu.

Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengatakan, ada kesepakatan di antara negara-negara anggota G7 tentang cara terbaik menghadapi Cina. Hal itu ia utarakan usai melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.

Baca Juga: Delegasi G7 Panik Bukan Main! Ada Kabar Perwakilan India Positif Corona...

"Kami semua berpendapat bahwa jauh lebih efektif jika kami mengangkat isu-isu seperti hak asasi manusia atau kebebasan pers bersama-sama,” kata Maas.

Dia juga menekankan adanya keinginan untuk menjangkau negara-negara di Afrika dan Amerika Latin – di mana Cina telah berusaha memperluas pengaruhnya – dengan tawaran kerja sama yang konkret.

Jelang pertemuan, Maas sempat mengungkapkan kekhawatirannya atas perilaku "negara otoriter”, yang ia sebut mencoba untuk "mempermainkan kita satu sama lain”, merujuk pada negara-negara anggota G7.

"Melanggar aturan tampaknya telah menjadi norma, entah itu di kawasan Indo-Pasifik, di Amerika Latin atau di Eropa Timur,” kata Maas.

Pergerakan geopolitik Rusia baru-baru ini juga turut mendapat perhatian, terutama terkait pemenjaraan Alexei Navalny dan situasi di Belarusia.

Apa kata AS soal Cina?

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken yang juga bertemu dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Selasa (4/5) mengatakan, "tujuan kami bukanlah untuk mencoba menahan atau mengendalikan Cina”.

"Apa yang kami lakukan adalah mencoba menegakkan tatanan berbasis aturan internasional yang telah begitu banyak negara kami investasikan selama beberapa dekade, bukan hanya untuk kepentingan warga negara kami sendiri, tapi juga bagi orang lain di seluruh dunia, termasuk Cina,” kata Blinken kepada wartawan, Senin (3/4).

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: