Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Senggol India, Partai Komunis China Dituduh Manfaatkan Situasi Demi Hal Ini

Senggol India, Partai Komunis China Dituduh Manfaatkan Situasi Demi Hal Ini Kredit Foto: Asia News

Kampanye propaganda virus corona China telah berkembang seiring dengan perkembangan internasional. Ini pertama kali menangkis kritik karena tanggapan awal menekan informasi tentang wabah dan kemudian meremehkan upaya Barat untuk mengendalikan penyebaran virus.

"Vaksin adalah jalur menuju kekuatan, kekuatan lunaknya, kekuatan pasarnya," kata Brandt. "Pfizer secara tidak proporsional menjadi target narasi vaksin anti-Barat...Mungkin karena itu sebagai vaksin Barat pertama. Itu dianggap sebagai target besar. Mungkin juga karena Pfizer adalah merek AS yang diakui secara global," paparnya.

Media Partai Komunis China menggambarkan Amerika Serikat dalam kartun hanya bersedia membagikan vaksin AstraZeneca karena tidak diinginkan oleh orang Amerika.

Pemerintahan Presiden Joe Biden telah berjanji untuk berbagi dengan negara lain hingga 60 juta dosis AstraZeneca—vaksin yang belum mendapatkan persetujuan untuk digunakan di AS.

Pada hari Rabu, pemerintah Biden juga membalikkan posisi AS dalam melindungi perlindungan kekayaan intelektual untuk vaksin COVID-19.

"Tujuan Administrasi adalah memberikan sebanyak mungkin vaksin yang aman dan efektif kepada sebanyak mungkin orang secepat mungkin," kata Katherine Tai, perwakilan perdagangan Amerika Serikat.

"Karena pasokan vaksin kami untuk rakyat Amerika dijamin, Pemerintah akan terus meningkatkan upayanya—bekerja dengan sektor swasta dan semua mitra yang mungkin—untuk memperluas produksi dan distribusi vaksin. Itu juga akan bekerja untuk meningkatkan bahan baku yang dibutuhkan untuk memproduksi vaksin tersebut," paparnya.

Sebelum pengumuman itu, Departemen Luar Negeri AS telah membela kebijakan vaksin AS dengan alasan tanggung jawab pemerintah federal untuk memvaksinasi orang Amerika menambahkan bahwa vaksin di dalam negeri membantu mengendalikan virus di luar negeri.

"Selama virus menyebar tidak terkendali di negara ini, ia dapat bermutasi dan dapat menyebar ke luar perbatasan kita. Itu, pada gilirannya, menimbulkan ancaman jauh di luar Amerika Serikat," kata Ned Price, juru bicara Departemen Luar Negeri AS.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: