Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jenderal Gatot Buka-bukaan Mafia Alutsista Ada, tapi Gak Diapa-apain

Jenderal Gatot Buka-bukaan Mafia Alutsista Ada, tapi Gak Diapa-apain Kredit Foto: Instagram Gatot Nurmantyo
Warta Ekonomi -

Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengakui adanya mafia pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) TNI yang mengarah pada dugaan perbuatan korupsi. Namun, Gatot melihat para mafia alutsista ini juga aman karena tak diproses secara hukum.

“Tidak bisa dipungkiri itu ada (mafia alutsista). Cuma penanganannya. Orang ngapain diperiksa-periksa, toh juga nggak diapa-apain. Jadi, ada semacam mafia, itu benar,” kata Gatot dalam video yang diunggah di akun instagram @nurmantyo_gatot yang dikutip pada Senin, 10 Mei 2021.

Dia mencontohkan pengadaan Helikopter Agusta Westland  (AW) 101 yang sempat ramai di media beberapa tahun lalu. Kata Gatot, dalam sidang kabinet TNI Angkatan Udara mengajukan pergantian helikopter kepresidenan jenis Super Puma dengan AW 101.

Baca Juga: Pak Prabowo, Ada Pesan dari Tokoh Papua Nih: Benahi Alutsista Pak, Jangan Sibuk Urus Singkong!

Menurut Gatot, saat itu Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebut kalau Helikopter AW101 bekas India dan mahal. Akhirnya, Presiden Jokowi memutuskan tidak jadi membeli alias ditunda.

“Dengan begitu, saya membuat surat untuk tidak usah dilanjutkan rencana pembelian ini (Helikopter AW101),” ujarnya.

Namun, tiba-tiba, Helikopter AW101 datang hingga ramai di media massa. Akhirnya, Gatot yang ketika sebagai Panglima TNI dipanggil Presiden Jokowi untuk menanyakan tentang Helikopter AW101. Padahal, Keputusan Presiden tidak dilanjutkan pembelian helikopter tersebut.

“Saya sudah membuat kepada Angkatan Udara untuk tidak dilanjutkan, tapi datang seperti ini,” jelas dia.

Kemudian, Gatot mengatakan Presiden Jokowi mengkonfirmasi apakah ada dugaan tindak pidana korupsi dalam pengadaan Helikopter AW101. Dengan lantang, Gatot menjawab ada dugaan kerugian minimal Rp150 miliar.

“Presiden jawab tidak, saya yakin lebih dari Rp200 miliar. Saya becanda, kan saya bilang minimal Pak. Presiden yang bicara, pasti di atas Rp200 miliar. Presiden bilang, kejar terus. Siap laksanakan kejar terus,” lanjut eks Kepala Staf TNI AD (KSAD) itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: