Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Emir Qatar Langsung Disambut MBS dalam Kunjungan ke Saudi untuk Agenda Ini

Emir Qatar Langsung Disambut MBS dalam Kunjungan ke Saudi untuk Agenda Ini Kredit Foto: Reuters/Saudi Royal Court/Bandar Algaloud
Warta Ekonomi, Riyadh -

Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) menyambut kunjungan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani ke Jeddah pada Selasa (10/5/2021). Ini merupakan kunjungan perdana Sheikh Tamim ke Saudi sejak KTT Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) ke-41 di AlUla yang mendeklarasikan pemulihan hubungan kedua negara.

Seperti dilaporkan laman Al Arabiya, Pangeran MBS dan Sheikh Tamim akan meninjau serta membahas hubungan bilateral. Selain itu, mereka juga bakal membicarakan cara-cara meningkatkan aksi bersama di Teluk.

Baca Juga: Dengar Nih, Langsung dari Orang Arab, MBS Bicara Soal Wahhabisme di Arab Saudi

Pada 4 Januari lalu Saudi setuju mencabut blokadenya terhadap Qatar. Hal itu diumumkan menjelang perhelatan KTT GCC ke-41 yang digelar di AlUla, Saudi. Sheikh Tamim turut berpartisipasi dalam KTT tersebut. Langkah Saudi mencabut blokade terhadap Qatar diikuti oleh tiga negara lainnya, yakni Mesir, Bahrain, dan Uni Emirat Arab (UEA).

Pada Juni 2017, keempat negara tersebut mengembargo dan memblokade Qatar. Langkah itu diambil karena mereka meyakini Doha mendukung kegiatan terorisme dan ekstremisme di kawasan. Qatar dengan tegas membantah tuduhan tersebut.

Kendati telah menyanggah, Saudi, Mesir, Bahrain, dan UEA tetap memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar. Keempat negara itu kemudian memboikot dan memblokade seluruh akses ke Doha. Saudi serta sekutunya lalu mengajukan 12 tuntutan kepada Qatar.

Tuntutan itu antara lain meminta Qatar menurunkan hubungan diplomatik dengan Iran dan menutup media Aljazirah. Doha juga diminta menutup pangkalan militer Turki di negaranya.

Jika menginginkan boikot dan blokade dicabut, Qatar harus memenuhi semua tuntutan tersebut. Namun Qatar menolak melakukannya karena menganggap semua tuntutan tak masuk akal. Akibat sikap tersebut, Qatar terkucil selama sekitar 3,5 tahun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: