Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: Pabrikan Militer Lockheed Martin Meluncur dengan Keuntungan hingga 23%

Kisah Perusahaan Raksasa: Pabrikan Militer Lockheed Martin Meluncur dengan Keuntungan hingga 23% Kredit Foto: Reuters/U.S. Air National Guard/Miss Julie M. Shea

Pada tahun 1994, ketika Martin Marietta dan Lockheed Corporation mengumumkan "merger of equal", pertukaran saham musim semi 1995 menciptakan konglomerat teknologi maju dengan kepentingan di sektor pertahanan, ruang angkasa, energi, dan pemerintah yang melayani pasar komersial, sipil, dan internasional. Merger selesai pada Maret 1995.

Dalam pertumbuhannya, Lockheed Martin memiliki pendapatan mendekati $ 40 miliar pada tahun 2006 dengan 140.000 karyawan. Pemerintah AS menyumbang 84 persen dari penjualan bersih.

Sementara itu, ketika dibebani dengan utang 12 miliar dolar dari akuisisi, Lockheed Martin mulai kehilangan target pendapatan sampai seorang kepala keuangan baru dipekerjakan. Pemangkasan staf dan divestasi senilai lebih dari 1 miliar dolar menyusul.

640px-F-35A_flight_%28cropped%29.jpg

Untuk tahun fiskal 2019, Lockheed Martin melaporkan pendapatan 6,23 miliar dolar, dengan pendapatan tahunan 59,81 miliar. Backlog 144,0 miliar pada akhir 2019, naik dari 130,5 miliar pada akhir 2018. Pesanan pasti adalah 94,5 miliar dolar pada akhir 2019. Sahamnya diperdagangkan dengan harga lebih dari 389 dolar per saham. 

Lockheed Martin dan NASA menandatangani kontrak senilai 4,6 miliar dolar untuk membangun enam atau lebih kapsul Orion untuk program Artemis NASA untuk mengirim astronot ke Bulan, pada September 2019. 

Tidak mengherankan jika Lockheed Martin masih bertahan dalam jajaran perusahaan raksasa dunia. Kemampuannya bertahan dalam berbagai era mencatatkannya sebagai salah satu pabrikan dirgantara dunia yang patut dipertimbangkan perannya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: