Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sudah Negatif Covid-19, Tapi Kondisi Malah Memburuk Hingga Meninggal, Simak Penjelasannya...

Sudah Negatif Covid-19, Tapi Kondisi Malah Memburuk Hingga Meninggal, Simak Penjelasannya... Kredit Foto: Antara/Siswowidodo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Belakangan, muncul beberapa kasus public figure, baik di Indonesia ataupun di negara lain yang meninggal dunia. Padahal, sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19 atau sudah memiliki hasil negatif PCR.

Kejadian ini menimbulkan pertanyaan dan kekhawatiran di masyarakat, mengapa hal tersebut bisa terjadi? Apalagi, mereka kan sudah dinyatakan sembuh. Sudah negatif Covid.

Baca Juga: Cegah Penularan Covid saat Libur Lebaran, BPJS Kesehatan Lakukan Layanan Kontak Tidak Langsung

Terkait hal ini, Kandidat PhD dari Kobe University Jepang, dr. Adam Prabata menjelaskan, sebanyak 24,9 persen pasien Covid-19 yang pernah dirawat inap dan sembuh, terpaksa menjalani rawat inap ulang dalam 5 bulan karena Long Covid-19.

"Pada orang yang berusia di bawah 70 tahun, risikonya 4,6 kali lebih tinggi. Sedangkan pada orang yang berusia 70 tahun ke atas, risikonya 10,5 kali lebih tinggi," kata Adam via laman Instagramnya.

Adam juga memaparkan, pasien Covid yang sudah sembuh berisiko meninggal dunia karena mengalami perburukan kondisi. Sebanyak 12,3 persen pasien Covid yang pernah dirawat inap dan sudah sembuh meninggal dunia dalam 5 bulan, karena Long Covid. 

"Risiko meninggal dunia pada pasien Covid, 7 kali lebih tinggi dibanding pasien penyakit lain yang juga dirawat inap," terangnya.

Menurutnya, ada 3 penyakit yang berkontribusi terhadap memburuknya kondisi kesehatan pada pasien Covid, yang sudah sembuh. Yakni jantung (29,6 persen), penyakit jantung (4,8 persen), dan diabetes melitus (4,6 persen).

"Perburukan kondisi kesehatan pada pasien Covid yang sudah sembuh, diduga disebabkan oleh badai sitokin dan autoimun," ujar Adam.

Badai sitokin terjadi karena tubuh memunculkan respon imun yang hebat, saat menghadapi virus Covid yang masuk ke dalam tubuh. Kondisi ini dapat mengakibatkan gangguan pernapasan berat, sindrom peradangan berat, kegagalan multi organ, dan kematian.

Adam menjelaskan, perburukan kondisi setelah dinyatakan sembuh dan Long Covid diduga dipicu oleh autoimun pada pasien Covid, yang tubuhnya membentuk autoantibodi (antibodi yang menyerang pertahanan tubuh).

Terkait hal tersebut, Adam mengimbau kita semua agar selalu waspada, dan segera menghubungi Unit Gawat Darurat bila muncul keluhan sesak napas, nyeri dada, jantung berdebar, lemah sebelah, tidak sadar, nyeri kepala hebat, serta kondisi gawat darurat lainnya.

"Ini penting untuk mengantisipasi perburukan kondisi setelah dinyatakan sembuh dan negatif dari Covid-19," pungkasnya. 

Baca Juga: Pemprov Bali Bakal Sediakan Loket Pungutan Wisman di Terminal Domestik Bandara

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: