Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

WeWork Perkuat Fokus Segmen Enterprise dan Tunjuk General Manager Baru di Asia Tenggara

WeWork Perkuat Fokus Segmen Enterprise dan Tunjuk General Manager Baru di Asia Tenggara Kredit Foto: WeWork
Warta Ekonomi, Jakarta -

WeWork mengumumkan pengangkatan Balder Tol sebagai WeWork General Manager, Australia dan Asia Tenggara. Pengumuman ini sejalan dengan pertumbuhan anggota enterprise WeWork di Asia Tenggara.

Sebelum masa COVID-19, pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara diperkirakan dapat mencapai rata-rata pertumbuhan tahunan sebesar 5,2%, dari tahun 2018 hingga 2022 . Negara  anggota Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) juga diprediksi menjadi pasar terbesar keempat di dunia pada tahun 2030.

Baca Juga: Co-Working Space Ini Siap Terima Pembayaran Pakai Cryptocurrency!

Ekonomi Asia Tenggara diprediksi akan tumbuh kembali pada tahun ini. Hal ini didukung dengan proyeksi firma market research global, GlobalData yang memperkirakan enam negara terbesar di Asia Tenggara, yaitu Indonesia,  Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam dapat mencatatkan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sekitar 4% hingga 9% pada tahun 2021.

Sejak hadir di Asia Tenggara empat tahun lalu, WeWork telah menjadi mitra strategis untuk perusahaan lokal maupun asing yang ingin memperluas dan meningkatkan kehadiran mereka di seluruh wilayah. Kini, lebih dari 50% anggota WeWork di Asia Tenggara merupakan perusahaan besar (enterprise), mulai dari perusahaan-perusahaan Fortune 500, perusahaan berskala regional maupun lokal, hingga perusahaan konglomerat.

Di tengah kondisi saat ini, fleksibilitas menjadi pembeda yang strategis bagi para pemimpin perusahaan untuk menavigasi tantangan dan peluang bisnis di masa mendatang untuk turut mendukung pemulihan ekonomi di Asia Tenggara.

Ketika sebagian dari komunitas di Asia Tenggara kembali bekerja ke kantor, karyawan dan perusahaan berupaya melihat lebih jauh ke depan. Dalam studi terbaru yang dilakukan oleh WeWork, hampir dua pertiga (64%) karyawan merasa bahwa ruang kerja merupakan hal yang sangat berharga dan mereka bersedia untuk membayar sendiri untuk fasilitas ini.

Oleh karena itu, para pemimpin bisnis di Asia Tenggara perlu menata ulang strategi ruang kerja mereka untuk mengintegrasikan, memberi energi, dan memotivasi karyawannya. Di sinilah model hybrid berfungsi. Dalam model tempat kerja yang hybrid, karyawan bisa bekerja dari berbagai ruang berbeda, termasuk di kantor perusahaan, ruang kerja, ruang publik, dan juga dari rumah.

Selama setahun terakhir, WeWork mengambil kesempatan ini untuk memperkenalkan konsep hybrid seperti kantor satelit (hub-and-spoke), ruang dengan kepadatan yang dikurangi sesuai kebutuhan (de-densification) dan desain tempat kerja yang fleksibel dan dapat disesuaikan untuk menyempurnakan kerja tim dan kreativitas (Collaboration Hub).

WeWork juga berencana meluncurkan solusi seperti All Access, sebuah keanggotaan bersifat bulanan untuk mendapatkan akses ke seluruh ruang kerja WeWork di seluruh dunia, dan ruang kerja bayar sesuai pemakaian (On-Demand) di Asia Tenggara pada akhir tahun ini.

Baca Juga: Meningkat 21 Persen, Bandara Ngurah Rai Layani 3,5 Juta Penumpang Hingga Februari 2024

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: