Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

HOKI Konsisten Kembangkan Energi Alternatif

HOKI Konsisten Kembangkan Energi Alternatif Kredit Foto: PT Buyung Poetra Sembada Tbk
Warta Ekonomi, Jakarta -

Produsen beras merek Topi Koki, PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) terus fokus dalam meningkatkan penerapan praktik keberlanjutan atau Environmental, Social, and Governance (ESG).

Saat ini perseroan sedang mengembangkan kulit padi (sekam) menjadi energi alternatif atau bahan bakar ramah lingkungan. Direktur HOKI Budiman Susilo mengatakan upaya ini merupakan inisiatif perusahaan terhadap kepedulian untuk terus menjaga kelestarian lingkungan.

Baca Juga: Perjuangan Akan Semakin Berat, FSPPB Bersumpah Tetap Solid Demi Kedaulatan Energi Nasional

“Kami sebagai perusahaan di bidang pangan, khususnya beras kemasan bermerek ini sangat peduli terhadap lingkungan,” ucapnya di Jakarta, Selasa (11/5/2021).

Selain itu kata dia, HOKI sudah turut andil dalam menjaga lingkungan dengan memanfaatkan limbah hasil produksi dengan target zero waste untuk mengurangi jejak karbon.“Kami berupaya untuk terus fokus dalam praktik keberlanjutan ini, yaitu dengan memanfaatkan limbah kulit padi untuk pembangkit listrik serta uji coba memprosesnya menjadi pellet untuk alternatif bahan bakar,” paparnya.

Saat ini dengan waste management yang baik, HOKI sedang membangun alat untuk membentuk pellet dari sisa kulit padi yang dimiliki perseroan untuk selanjutnya digunakan sebagai bahan bakar yang ramah lingkungan.

HOKI dapat memproduksi pellet dengan menggunakan mesin yang dimiliki di pabrik Subang, Jawa Barat. Dengan semakin banyak kulit padi yang dihasilkan dari gabah basah, akan semakin banyak yang dapat diolah menjadi pellet yang selanjutnya bisa dijual ke berbagai perusahaan sebagai alternatif bahan bakar.

Oleh karena itu, pellet ini juga dapat menjadi tambahan pendapatan untuk perusahaan di masa mendatang. Selain diolah menjadi pellet, limbah kulit padi ini juga sudah digunakan sebagai bahan untuk pembangkit listrik.

“Kami sudah selesai membangun pembangkit listrik tenaga Sekam di Sumatra Selatan pada tahun 2020 dan telah beroperasi. Berbagai upaya yang dilakukan ini adalah untuk memaksimalkan penggunaan limbah dari produksi beras sebagai nilai tambah dan turut berkontribusi dalam lingkungan keberlanjutan,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: