Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat persentase Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) di sektor hulu migas nasional hingga April lalu mencapai 58%. Realisasi ini melampaui target yang ditetapkan 57% pada tahun ini.
"Jika nilai pengadaan barang dan jasa di hulu migas per April 2021 sudah mencapai US$ 1,136 juta, maka dengan TKDN 58%, perputaran investasi di industri penunjang nasional mencapai US$ 658,9 juta atau setara dengan Rp. 9,62 triliun,” kata Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya, Erwin Suryadi pada Senin (10/5/2021).
Baca Juga: SKK Migas: Pasokan Gas Jawa Timur Bertambah 200 MMSCFD
Menurut Erwin,pihaknya terus melakukan koordinasi dengan KKKS dan perusahaan penunjang kegiatan migas dalam negeri untuk menggenjot TKDN di hulu migas. Pasalnya tingginya TKDN ini akan memberikan dampak positif pada perekonomian nasional.
“Industri hulu migas akan menjadi bagian dalam mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional yang dilakukan pemerintah," ucap Erwin.
Lebih lanjut Erwin menjelaskan, SKK Migas akan terus berupaya melaksanakan program kerja yang berkesinambungan dan berkelanjutan dengan tujuan untuk meningkatkan penggunaan barang/jasa dalam negeri di kegiatan hulu migas sesuai dengan amanah pemerintah.
“SKK migas berharap akan ada kolaborasi yang akan menjadikan kegiatan hulu migas yang lebih efektif dan efisien. Lebih lanjut, agar KKKS dapat mempertimbangkan serta berkomitmen untuk dapat menggunakan produk/jasa yang telah terbukti mampu diproduksi oleh para perusahaan-perusahaan dalam negeri,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Alfi Dinilhaq