Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jangan Kaget! Ternyata Oh Ternyata, Ini Alasan Rocky Gerung Betah Jadi Jomblo di Usia 62 Tahun

Jangan Kaget! Ternyata Oh Ternyata, Ini Alasan Rocky Gerung Betah Jadi Jomblo di Usia 62 Tahun Kredit Foto: Antara/Reno Esnir

"Karena yang menjawab adalah seorang ahli konstitusi, maka saya menjawab dengan konstitusional, ya," jawab Rocky.

Ia mengatakan jika dalam hukum perkawinan itu merupakan hak. Karena itu, ia pun lantas menyamakannya dengan agama yang merupakan hak setiap orang atau hak ketika memilih kepala negara. 

Baca Juga: Bahas Aktivis KAMI, Rocky Gerung 'Panggil' 3 Presiden: Jokowi-SBY-Gus Dur

"Jadi, kalau saya jomblo, itu artinya saya belum memakai hak yang disediakan konstitusi. Sama seperti saya golput, artinya saya menggunakan hak untuk tidak memilih," jawabnya dan kembali tertawa.

"Kalau yang tanya misalnya, presenter infotainment, saya jawabnya lain. Kenapa Rocky Gerung belum menikah? Saya jawab, silakan Anda tanya pada bekas pacar saya kenapa saya tidak menikah." jawabnya sambil tertawa.

Kemudian, ia pun menyindir kebudayaan Indonesia yang mengharuskan semua orang untuk memiliki pasangan. 

Ia pun kemudian membandingkan dengan negara dengan kebudayaan yang lebih radikal.

"Ada culture yang lebih radikal yang disebut nesting partner atau teman bersarang, tapi itu perkembangan dari relasi antarmanusia, terutama seksual, yang dasarnya adalah komitmen." jawabnya lagi.

Menurut dia, ada orang yang menganggap komitmen itu adalah nesting partner alias kumpul kebo.

"Jika ada yang menilai nesting partner lebih baik dari perkawinan, orang akan lebih memilih bentuk ikatan seperti itu karena ada kesetaraan," paparnya.

"Kalau misalnya perkawinan kadang kala kita tahu problem sejarahnya adalah upaya untuk melegalkan persetubuhan. Kenapa mesti dilegalkan? Karena ada konsekuensi warisan, supaya menyelamatkan properti maka perkawinan itu dilegalkan."

Jadi menurutnya, ada dua kegiatan di dalam sebuah ikatan pernikahan.

"Yakni kegiatan yang sifatnya kapitalistik dan kegiatan yang sifatnya rekreatif," terangnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: