Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Alert! Varian Covid-19 Teranyar Banyak Tersebar di Pulau Sumatera

Alert! Varian Covid-19 Teranyar Banyak Tersebar di Pulau Sumatera Kredit Foto: Pixabay/Cromaconceptovisual
Warta Ekonomi, Jakarta -

Setahun berjalan pandemi virus Covid-19 mengalami mutasi hingga melahirkan beragam varian baru. Jika tahun lalu varian baru sering ditemukan di Pulau Jawa, kali ini banyaknya di Sumatera.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, perkembangan varian baru Covid-19 sudah mengalami perbedaan wilayah. Sepanjang tahun ini pulau Jawa tidak ditemukan perkembangan mutasi.

Baca Juga: Muncul Varian Baru, Vaksinasi COVID-19 Justru Harus Terus Dilakukan dan Diperluas Cakupannya

"Mulai terjadi pergeseran, kasusnya meningkat di Sumatera dan juga terjadi tarik-menarik varian barunya," ungkapnya dalam diskusi virtual yang digelar Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), semalam.

Varian yang ditemukan di Sumatera, disebutnya merupakan varian yang dianggap kuat. Berdasarkan data Satgas Data yang diungkap Satgas Covid-19 ada tiga varian baru yang ditemukan di luar pulau Jawa.

Dua di antaranya Sumatera yaitu E484Q dan N501Y. Sedangkan E484K ditemukan di Kepulauan Riau. Jenis mutasi E484Q diketahui memiliki kekuatan dari yang biasanya. Jenis ini bisa menurunkan efikasi antibodi di dalam tubuh. Transmisi penularan juga lebih cepat.

Sedangkan N501Y juga sangat kuat bahkan memiliki pengaruh. Menurut penelitian membuat varian ini lebih menular atau lebih mudah berpindah inang.

Mutasi N501Y terletak pada Receptor Binding Domain (RBD) protein S. RBD merupakan bagian protein S yang berikatan langsung dengan ACE2 receptor untuk menginfeksi sel manusia.

Sedangkan untuk E484K ditemukan di kepulauan Riau. Mutasi baru virus Corona tersebut juga dikenal dengan nama "Eek". Varian E484K dapat mengubah permukaan protein lonjakan yang digunakan virus untuk memasuki sel manusia.

Selain menularnya cepat virus ini bisa menerobos sistem imun yang sudah terbentuk dalam tubuh. Bahkan sejumlah pakar mewanti-wanti jenis ini karena tidak bisa dibendung oleh vaksin Covid-19 dengan efikasi di bawah 70 persen.

Menkes mengatakan bahwa mutasi apapun masyarakat harus meningkatkan kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan.

Budi menegaskan, protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan terbukti ampuh melindungi diri dari virus.

"Saya ingin sampaikan selama kita menjalankan strategi sesuai dengan yang sudah dibuat dengan benar maka kita tidak usah khawatir," pesan Budi. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: