Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Israel Terapkan Jam Malam di Kota Lod yang Mayoritas Warga Arab Pasca-Kerusuhan

Israel Terapkan Jam Malam di Kota Lod yang Mayoritas Warga Arab Pasca-Kerusuhan Kredit Foto: Antara/REUTERS/Amir Cohen
Warta Ekonomi, Jakarta -

Israel berlakukan jam malam setelah bentrokan antara polisi Israel dan warga Palestina di Kota Lod yang mayoritas penduduknya etnis Arab. Insiden di dalam kota di Israel itu terjadi, karena ketegangan di Yerusalem dan Jalur Gaza.

Polisi melarang siapa pun di Lod meninggalkan rumah mereka setelah jam 8 malam, berada di ruang publik mana pun, dan melarang siapa pun memasuki kota. Jam malam berakhir pada pukul 4 pagi.

Baca Juga: Kerepotan Dihujani Ratusan Roket Gaza, Kota Lod di Israel Malah Perang Saudara

Kebijakan itu menyusul setelah keadaan darurat diumumkan di Lod pada Selasa-Rabu malam. Kerusuhan menyebabkan tiga sinagog dan banyak toko dibakar, bersama dengan lusinan mobil. Dalam insiden itu, dua orang ditembak dan terluka.

Karena kekerasan parah yang terlihat di kota pada Senin (11/5/2021) dan Selasa (12/5/21), Polisi Perbatasan membentuk markas satuan tugas di Lod pada Rabu (13/5/21), dengan kekuatan sekitar 500 personel .

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, korban tewas akibat serangan Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza bertambah menjadi 56 orang, termasuk 14 anak-anak. Lima wanita juga termasuk di antara korban tewas, sementara total 335 lainnya terluka.

Orang Arab Israel adalah orang Palestina yang berhasil tinggal di rumah mereka selama Nakba (pengusiran paksa) pada 1948 dan kemudian menjadi warga negara Israel. Mereka  sekitar 20 persen dari populasi Israel.

Mereka tinggal di beberapa kota Arab di tengah Israel yang dikenal sebagai "Segitiga Kecil" bersama dengan wilayah Galilea di utara dan Negev di selatan.

Banyak kelompok HAM mengecam kebijakan Israel terhadap orang Arab sebagai bentuk apartheid modern. Sebab, orang Arab Israel menderita diskriminasi rasial dalam pendidikan, pekerjaan, dan perawatan kesehatan.

Ketegangan meningkat sejak pekan lalu setelah pengadilan Israel memerintahkan penggusuran keluarga Palestina di daerah Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur.

Israel menduduki Yerusalem Timur selama perang Arab-Israel pada 1967 dan mencaplok seluruh kota pada 1980, suatu tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: