Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dua Kali Kena Covid, Pasien Klaster Tarawih Curhat ke Ganjar: Saya Salat Jemaah Tak Berjarak

Dua Kali Kena Covid, Pasien Klaster Tarawih Curhat ke Ganjar: Saya Salat Jemaah Tak Berjarak Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi -

Seorang guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Pati terkejut saat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyambangi rumahnya di Perum RSS Sidokerto, Desa Sidokerto, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati, Rabu (12/5).

Guru bernama Pram itu merupakan satu dari 56 pasien Covid-19 klaster Tarawih di Desa Sidokerto.

Pram yang saat itu di dalam rumah, belum mengetahui jika Ganjar datang. Rumahnya juga tertutup rapat. Pram baru keluar saat seorang tetangganya memanggil.

Baca Juga: Waspada! Varian Anyar Covid-19 Banyak Tersebar di Pulau Sumatera

Begitu membuka pintu rumah, ternyata Ganjar sudah berada di depan teras.

Di depan Ganjar, Pram mengungkap bagaimana bisa tertular Covid-19 untuk kali kedua.

“Awalnya shalat tarawih. Setelah dites, ternyata positif untuk kedua kalinya. Dulu sempat positif dan sudah sembuh, sudah vaksin juga, tapi ini positif lagi,” ujarnya di depan Ganjar.

Pram mengungkap, shalat Tarawih yang diikutinya memang tidak berjarak.

Pram tidak menyangka bisa tertular Covid, meskipun sudah mengenakan masker dan tidak pernah melepas saat shalat. “Shalatnya tidak berjarak, saya pakai masker terus. Tapi Alhamdulillah kondisi saat ini baik-baik saja, tidak ada gejala,” ungkapnya yang tinggal berdua dengan istri.

Ganjar mengatakan klaster tarawih di Perum RSS Sidokerto tersebut merupakan pembelajaran bagi lainnya. Meski sudah memakai masker,  kalau tidak ada jarak jemaah, kemungkinan tertular masih ada.

Klaster Tarawih di Pati itu menjadi pelajaran, sekaligus peringatan keras buat semuanya. Masyarakat tidak boleh abai mengenai protokol kesehatan seperti menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

“Ternyata ada salah satu (pasien) itu kepala sekolah SMK yang ada di sini. Dia pernah positif, sudah negatif dan sudah divaksin, tetapi bisa positif lagi. Tadi waktu saya tanya, memang model shalat Tarawihnya tidak berjarak. Itu peringatan keras buat kita dan tidak boleh abai, meski sudah divaksin atau memakai masker,” katanya saat mengunjungi Perum RSS Sidokerto Pati di sela pantauan pos penyekatan Jalur Pantura Semarang-Pati.

Baca Juga: Korban Jiwa Covid019 Tembus 250 Ribu Per Hari, India Masih Belum Capai Puncak

Meski demikian, Ganjar tetap mengapresiasi upaya warga sekitar setelah kejadian tersebut. Salah satunya terkait penutupan akses masuk ke kompleks perumahan dengan membuat barikade dan saling kontrol di antara warganya.

“Di perumahan RSS Sidokerto ini, masyarakat membuat barikade sendiri. Mereka menutup sendiri, mengontrol sendiri. Jogo Tonggo itu ya seperti ini. Sehingga bisa berjalan dengan baik dan masyarakat bisa saling jaga," pungkas Ganjar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: