Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Amien Rais Bermuram Durja di Idulfitri karena Al Aqsa Diserang Israel

Amien Rais Bermuram Durja di Idulfitri karena Al Aqsa Diserang Israel Kredit Foto: Instagram Amien Rais
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais merasa tidak berbahagia sepenuhnya dalam perayaan Idul Fitri tahun ini. Itu semua karena masalah di Palestina, di mana Masjid Al Aqsa diserang oleh Israel, saat warga setempat tengah melakukan ibadah Ramadhan.

Hal ini disampaikan mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu lewat video berdurasi sekitar 10 menit di akun Instagram Partai Ummat, Kamis (13/5/2021).

"Di hari raya ini, tentunya saya sendiri, tidak bisa berbahagia penuh, meskipun di hari Idul Fitri ini adalah hari kemenangan, hari di mana kita dianggap fitrah kembali, karena kita ada keprihatinan yang sangat mendalam, karena di Palestina sana, tengah terjadi brutalitas, kezaliman, kebiadaban yang dilakukan oleh tentara Israel yang zionis itu," kata Amien.

Baca Juga: Terungkap! Gabung di Partai Ummat Ini Jabatan Buni Yani, Langsung Jadi Pimpinan

Baca Juga: Aktris Berkebangsaan Israel Gal Gadot Bicara Soal Penyerangan Negaranya ke Palestina

"Mereka mengebom saudara-saudara kita yang sedang salat malam, salat tarawih. Tapi juga di jalur Gaza, bangunan yang sangat tinggi, bertingkat milik teman-teman muslim diruntuhkan pakai bom, terus helikopter meraung-raung, sepanjang malam, sepanjang siang. Ada airstrike, pemboman, bahkan yang gawat lagi ada affection. Jadi para pemukim di West Spring di barat Yordania itu digeruduk oleh orang zionis itu, yang bermukim diusir seperti katakanlah mengusir hewan," sambungnya.

Menurut Amien, apa yang terjadi di Palestina itu perlu direfleksikan, kenapa hal seperti ini terus terjadi. Menurutnya, negara-negara muslim di Arab itu sudah kehilangan jati dirinya, orang yang tidak tahu jati dirinya itu tidak bisa menjelaskan siapa dirinya, apa yang harus diperbuat, tidak tahu cara menyongsong tantangan masa depan. Mereka jadi bingung, galau, serba tidak menentu, sehingga ada pihak lain yang memberikan identitas, mendikte dan itu benar-benar luar biasa.

"Jadi saya tidak mau membicarakan kebuasan dan kebiadaban mereka, tapi saya mau menarik bagaimana dengan kita, " tukasnya.

"Jadi sesungguhnya, apa yang terjadi di Palestina itu, kita jangan pernah melupakan bahwa medan pertarungan itu tidak hanya di Palestina, tapi di Capitol Hill, gedung kongres dan senat Amerika Serikat, juga di White House, juga di Pentagon Menteri Pertahanan, trio tiga ini ditambah dengan media massa yang di New York dan lain-lain sebagai pembentuk opini, semua menyalahkan Palestina, semua membela Israel yang zionis itu, yang expansionis dan yang rasialis itu, ini berat sekali," bebernya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: