Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gara-Gara Perkara Israel, Joe Biden Kena Ejek Donald Trump

Gara-Gara Perkara Israel, Joe Biden Kena Ejek Donald Trump Kredit Foto: Antara/REUTERS/Tom Brenner
Warta Ekonomi -

Presiden Amerika Serikat ke-45, Donald Trump, mengejek pemerintahan Joe Biden yang dianggap lemah menanggapi serangan terhadap Israel.

Trump menyuarakan dukungannya kepada Negeri Zionis dan menyayangkan Biden dan para pejabatnya tidak memberikan bantuan langsung kepada Israel.

"Di bawah pemerintahan Biden, dunia menjadi semakin tidak stabil dan dipenuhi aksi kekerasan. Ini diakibatkan kelemahan Biden dan kurangnya dukungan terhadap Israel telah membuat rekan-rekan kita diserang," ujar Trump dalam sebuah pernyataan dari kantornya di Florida, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Dukung Palestina, Raja Salman Kecam Serangan Israel di Masjid Al Aqsa

Trump mengekspresikan dukungannya untuk Israel di tengah ketegangan terbaru di Timur Tengah. Dukungan diperlihatkan dengan menyerang Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang dinilai lemah dalam menghadapi situasi saat ini.

Menyebut pemerintahannya terdahulu sebagai "Kepresidenan Perdamaian," Trump menegaskan jika dirinya masih menjadi presiden, AS pasti akan langsung melancarkan pembalasan secara cepat saat Israel diserang.

"Amerika harus selalu mendukung Israel dan menyerukan kepada Palestina untuk menghentikan kekerasan, teror, dan serangan roket. Perlu ditegaskan pula, AS akan selalu mendukung kuat hak Israel untuk membela diri," tegas Trump.

Aksi saling serang antara Israel dan kelompok Hamas di Jalur Gaza telah menewaskan setidaknya 35 orang, yakni 32 warga Palestina dan 3 warga Israel.

Pertempuran terbaru dipicu ketegangan antara Palestina dan Israel dalam beberapa pekan terakhir atas beragam isu, termasuk rencana penggusuran sejumlah keluarga di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur, dan penyerbuan pasukan keamanan di kompleks Masjid Al-Aqsa.

Pemerintahan AS di bawah Biden menyerukan Israel dan Palestina untuk menahan diri. AS juga mendesak kedua kubu untuk menghindari jatuhnya korban jiwa dari kalangan masyarakat sipil. Mengenai ketegangan terbaru ini, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS Ned Price menekankan, Israel memang harus menahan diri, namun di waktu bersamaan juga "memiliki hak membela diri."

Hamas, kelompok penguasa Gaza, meluncurkan rentetan roket ke arah Israel yang beberapa di antaranya dicegat sistem pertahanan udara. Israel pun membalas peluncuran roket dengan sejumlah serangan udara. Pertempuran udara antara Israel dan Hamas ini merupakan yang paling intens sejak perang di Gaza pada 2014. Komunitas internasional khawatir konflik ini dapat semakin memburuk tak terkendali jika tidak segera ditangani.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: