Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Austria Kibarkan Bendera Israel, Pejabat Turki: Kurz adalah Simbol Islamofobia!

Austria Kibarkan Bendera Israel, Pejabat Turki: Kurz adalah Simbol Islamofobia! Kredit Foto: Reuters/Leonhard Foeger
Warta Ekonomi, Jakarta -

Juru bicara kepresidenan Turki mengkritik Kanselir Austria Sebastian Kurz karena mengibarkan bendera Israel di atap gedung kanselir di Wina. Itu dilakukan di tengah gencarnya serangan negara Yahudi itu terhadap Palestina.

"Inilah yang mendorong Israel untuk melanjutkan serangannya terhadap rakyat Palestina," kata Ibrahim Kalin dalam sebuah tweet.

"Saya berharap orang Austria dan Eropa yang memiliki akal sehat dan moralitas itu akan menolak politik yang memalukan ini," ia menambahkan seperti dikutip dari Anadolu, Sabtu (15/5/2021).

Baca Juga: Joe Biden Bela Mati-matian Israel, Hingga Bilang Kalau Israel Masih Belum . . .

Omer Celik, juru bicara Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) yang berkuasa, juga mengecam Kurz.

"Orang ini (Kurz) adalah simbol Islamofobia, permusuhan terhadap Turki dan (Presiden Recep Tayyip) Erdogan di Eropa," semburnya.

"Hanya mimpi mengharapkan dia berpihak pada mereka yang tertindas. Keberpihakannya pada penindas adalah kompas politiknya," tambahnya.

Sebelumnya, Kanselir Austria Sebastian Kurz, mengungkapkan bahwa pengibaran bendera Israel itu sebagai bentuk solidaritas.

"Hari ini bendera Israel dikibarkan di atap Kanselir Federal sebagai tanda solidaritas dengan #Israel...Bersama-sama kita berdiri di sisi Israel," tweet Kurz pada sebuah foto.

Baca Juga: Lagi Suara Lantang Bentuk Kecaman aksi Bombardir yang Dilakukan Israel

Ketegangan meningkat sejak pengadilan Israel memerintahkan penggusuran keluarga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur.

Warga Palestina yang melakukan aksi protes solidaritas dengan penduduk di lingkungan itu kemudian menjadi sasaran pasukan Israel.

Pasukan pendudukan juga menggerebek Masjid al-Aqsa saat salat tarawih.

Eskalasi ketegangan berikutnya mengakibatkan serangan udara oleh Israel di Gaza yang telah menewaskan sedikitnya 122 warga Palestina, menurut otoritas kesehatan Palestina.

Israel menduduki Yerusalem Timur selama perang Arab-Israel tahun 1967 dan mencaplok seluruh kota pada tahun 1980 dalam suatu tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: