Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Malam Ini, Indonesia-Malaysia-Brunei Tentukan Sikap Bersama Soal Palestina

Malam Ini, Indonesia-Malaysia-Brunei Tentukan Sikap Bersama Soal Palestina Kredit Foto: Twitter/@Menlu_RI
Warta Ekonomi -

Pemerintah Republik Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam telah bertemu membahas situasi di Palestina. Ketiga negara tersebut segera menyampaikan sikap bersama.

"Saya sampaikan bahwa menindaklanjuti komunikasi tiga pemimpin di Asia Tenggara, yaitu Presiden RI, PM Malaysia, dan Sultan Brunei Darussalam, maka Indonesia-Malaysia-Brunei Darussalam telah sepakat untuk mengeluarkan joint statement mengenai sikap ketiga negara tersebut terhadap situasi Palestina saat ini," ujar Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, dalam keterangan pers, Minggu (16/3).

Pembahasan itu juga telah dilakukan sampai tingkat menteri luar negeri. Retno menyebut, pernyataan itu akan dirilis pada malam ini.

"Jadi mohon teman-teman pantau melalui tweet Presiden RI dan kemungkinan kita juga akan masukkan di dalam website atau tweet Kemenlu, retweet dari apa yang nanti disampaikan Presiden RI," imbuhnya.

Baca Juga: 3 Hari Dibuka, Penggalangan Dana Atta Halilintar untuk Palestina Capai Rp1,78 Miliar

Retno juga mengungkapkan, ada pertemuan luar biasa negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), yaitu Extraordinary Open-ended Ministerial Meeting of the OIC Executive Committee. Pertemuan itu dihadiri oleh 16 menteri dan wakil menteri luar negeri negara OKI secara virtual untuk membahas agresi Israel di Palestina, khususnya di Al-Quds Al-Shareef atau Yerusalem dan jalur Gaza.

"Dapat saya sampaikan bahwa sebelum pertemuan OKI ini dilakukan, dalam beberapa hari terakhir ini saya melakukan banyak sekali komunikasi dengan para Menteri Luar Negeri negara lain," tuturnya.

Negara-negara yang disebut oleh Retno antara lain Palestina, Malaysia, Brunei Darussalam, Mesir, Yordania, Turki, Saudi Arabia, Qatar, Tunisia, Vietnam, India, Norwegia, Inggris, dan HRVP (High Representative of the Union for Foreign Affairs and Security Policy) Uni Eropa.

Menurut Retno, setiap negara mengkhawatirkan kondisi di Palestina. Mereka bertukar pikiran mengenai berbagai forum dan mekanisme internasional yang dapat dipakai untuk membantu Palestina dan meredakan situasi ketegangan saat ini.

"Saya selalu menekankan pentingnya setiap dari kita menggunakan pengaruh masing-masing agar kekerasan dapat dihentikan, upaya de-eskalasi dilakukan, dan gencatan senjata dapat segera dilakukan," tandas Retno. [JAR]

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: