Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sawit, Ranking 3 Penyumbang Surplus Sektor Nonmigas Indonesia

Sawit, Ranking 3 Penyumbang Surplus Sektor Nonmigas Indonesia Kredit Foto: Antara/Syifa Yulinnas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Berdasarkan Laporan Kementerian Perdagangan, sepanjang tahun 2020, neraca perdagangan Indonesia telah mencatat surplus sebesar US$21,7 miliar. Perdagangan Indonesia menunjukkan surplus dengan beberapa negara mitra diantaranya, Amerika Serikat dengan nilai surplus US$11,13 miliar, India sekitar US$6,47 miliar, dan Filipina dengan nilai surplus US$5,26 miliar. 

Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi menyatakan, Kementerian Perdagangan akan terus mendorong transformasi Indonesia menjadi negara penghasil dan pengekspor barang industri dan industri berteknologi tinggi.

Baca Juga: 5 Faktor Penguatan Harga Minyak Sawit yang Mampu Pukau Dunia

Dengan transformasi ini, Indonesia akan mendapatkan manfaat dari ekspor barang bernilai tambah dan tidak lagi sekadar mengekspor barang mentah dan barang setengah jadi. Tidak hanya itu, diharapkan juga, Indonesia dapat mencapai target perdagangan 2021 yang ditetapkan dalam rencana strategis Kemendag, yaitu pertumbuhan ekspor non migas 6,3 persen, serta pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) subsektor perdagangan besar dan eceran, bukan mobil dan sepeda motor sebesar 4,8 persen. 

“Sepuluh produk utama ekspor non migas Indonesia telah berkontribusi sebesar 59,8 persen terhadap kinerja ekspor non migas pada 2020. Di antara kesepuluh produk tersebut, ada tiga produk yang telah bertransformasi menjadi barang industri dan industri berteknologi tinggi, yaitu besi baja, kendaraan bermotor dan suku cadangnya, dan perhiasan. Kami berkomitmen terus mendorong transformasi ini,” tegas Mendag Lutfi seperti dikutip dari InfoSAWIT. 

Diantara sepuluh produk non migas yang menjadi pendorong ekspor Indonesia, terdapat lima produk non migas dengan pertumbuhan tertinggi untuk periode 2019/2020 (YoY), yakni Besi Baja naik sekitar 46,84 persen; perhiasan meningkat 24,21 persen; produk minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) tercatat naik sekitar 17,5 persen; produk mebel naik 11,64 persen; dan alas kaki naik 8,97 persen.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: