Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Calling Rouhani, Erdogan Diam-diam Bahas Hukuman Kuat dan Bikin Jera untuk Israel

Calling Rouhani, Erdogan Diam-diam Bahas Hukuman Kuat dan Bikin Jera untuk Israel Kredit Foto: Anadolu Agency
Warta Ekonomi, Ankara -

Presiden Recep Tayyip Erdo?an dan mitranya dari Iran Hassan Rouhani pada Minggu (17/5/2021) membahas serangan Israel terhadap Palestina melalui panggilan telepon.

Dilansir Daily Sabah, Senin (17/5/2021) Erdogan mengatakan kepada Rouhani bahwa Turki telah menunjukkan reaksi keras terhadap serangan dan penindasan Israel, mengulangi tekad Ankara untuk melanjutkan sikap ini.

Baca Juga: Erdogan Kecam Israel: Negara Teroris Harus Dihentikan, Mentalitas Brutal!

Komunitas internasional harus memberikan hukuman yang kuat dan jera kepada Israel, kata Erdogan seraya menambahkan bahwa komunitas Islam harus berada dalam kesatuan wacana dan tindakan untuk tujuan ini.

Seperti yang dikatakan Direktorat Komunikasi Turki, kedua pemimpin juga mengevaluasi hubungan bilateral antara Turki dan Iran.

Korban tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza yang diblokade meningkat menjadi 181, termasuk 31 wanita dan 52 anak-anak, pada Minggu. Meskipun ada kemarahan internasional atas serangan mematikannya, Israel melanjutkan serangannya di Gaza dari Sabtu malam hingga Minggu.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengatakan 26 warga Palestina, termasuk 10 wanita dan delapan anak, kehilangan nyawa dalam serangan yang dilakukan oleh Israel sejak tengah malam. Jumlah korban luka mencapai 1.225 orang.

Ketegangan menyebar dari Yerusalem Timur ke Gaza setelah kelompok perlawanan Palestina di sana bersumpah untuk membalas serangan Israel baru-baru ini di Masjid Al-Aqsa dan lingkungan Sheikh Jarrah jika mereka tidak dihentikan.

Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, selama perang Arab-Israel 1967. Itu mencaplok seluruh kota pada tahun 1980 dalam sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: