Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Makin Banyak yang Maki-maki di Medsos, Politisi sampai Artis Geleng-geleng Kepala

Makin Banyak yang Maki-maki di Medsos, Politisi sampai Artis Geleng-geleng Kepala Kredit Foto: Unsplash/Joshua Hoehne
Warta Ekonomi, Jakarta -

Momen Lebaran yang harusnya digunakan untuk maaf-maafan, ternyata belum bisa mengurangi jumlah orang yang suka marah-marah dan berkata kasar. Di media sosial (medsos), video-video yang memaki-maki orang justru makin banyak. Kondisi ini membuat para politisi sampai artis geleng-geleng kepala.

Misalnya, ada dua video orang yang marah-marah karena tidak terima diputar balik oleh petugas penyekat larangan mudik Lebaran. Ada juga video emak-emak yang memarahi kurir toko online.

Dalam tiga video itu, ada kemiripan. Mereka terus nyerocos, menggunakan kata-kata kasar, memaki, dan tidak mau mendengar penjelasan orang lain.

Baca Juga: Viral Video Pemudik Menyemut di Bekasi, Polisi: Kini Sudah Ditambah Jadi 500 Personel

Video mereka pun viral. Banyak warganet menanggapinya dengan sewot dan kasar pula.

Musisi kawakan Iwan Fals terusik dengan semua kejadian ini. "Perasaan akhir-akhir ini di medsos, banyak emak-emak yang marah-marah ya, apa cuma perasaan saya saja," tulis pelantun “Bento” ini di akun Twitter @iwanfals, kemarin.

Cuitan Iwan Fals cukup beralasan. Di suasana Lebaran, apalagi setelah puasa Ramadan, seharusnya hati ini menjadi adem. Emosi terkendali dan saling memaafkan. Tapi kenyataannya terbalik. Lebih parah lagi, ini menimpa emak-emak yang dikenal memiliki kesabaran tingkat dewa.

Ratu Ngebor Inul Daratista ikut berkomentar. Menurutnya, umpatan dari masyarakat ke petugas sangat tidak pantas. Tidak mencontohkan perilaku taat aturan. "Ta*!!! cangkemu nggak cocok sama kelambimu s*!!! tulis Inul di akun Instagram pribadinya mengomentari permintaan maaf Hesti, emak-emak asal Bekasi yang sebelumnya memarahi petugas karena dilarang masuk Sukabumi.

Pengacara kondang Hotman Paris tak ketinggalan berkomentar. Dia tak terima melihat petugas kepolisian dimaki-maki oleh orang yang mau melanggar aturan pemerintah. Ia mengunggah foto bagian belakang mobil Hesti dan meminta polisi untuk menindak tegas kejadian ini. "Bapak Kapolri dan Kapolda Jawa Barat: mohon perintahkan agar proses hukum ditempuh terhadap penumpang mobil ini," tulis Hotman, di akun instagramnya.

Politisi PPP Lukman Hakim Saifuddin juga geleng-geleng kepala dengan kejadian ini. Mantan Menteri Agama ini menegaskan, ekspresi marah itu buruk sekali dan bikin malu di kemudian hari.

"Kini ku makin tahu, mengapa banyak orang bijak berilmu tak ada yang mengumbar marah berselimutkan nafsu. Sebab ekspresinya jadi buruk sekali dan bikin malu," tulisnya, di akun Twitter @lukmansaifuddin.

Baca Juga: Alhamdulillah, Erdogan Janji Segera Kebut Upaya Diplomatik Setop Agresi Israel

Aksi ini juga ikut dikomentari netizen. Menurut akun @Kusyani16 umpatan membuat pahala puasa selama 30 hari hilang sia-sia. "Sebulan nahan nafsu amarah, habis Lebaran dilepas lagi. Nggak ada yang nyangkut tuh hikmahnya," cuitnya. "Habis marah-marah langsung minta maaf soalnya masih hari-hari Lebaran," timpal @be_my_boo. "Marah mulu bawaannya soalnya punya utang di mana mana jadi pusing," sahut @anonymousexch.

Ada juga netizen yang mengibaratkan emak-emak yang suka maki-maki seperti penagih utang pinjaman online. "Banyak emak-emak yang lagi marah-marah. Jangan-jangan masa remajanya pernah bekerja jadi DC pinjol," ledek @pinjollaknat. "Atau mungkin bisa jadi korban pinjol yang sering diteror," sahut @adennugroho557.

Sedangkan akun @AggDermawan menduga, masyarakat yang gemar memaki karena sering menonton film sinetron. "Dampak sinetron beh," ucapnya. "Gara-gara ketupat sudah habis kali," pungkas @AwongFals. "Efek telat THR batin," seloroh @RohmansyahSuja1.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: