Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Israel Makin Menjadi-jadi, Rusia Siap Gelar Pembicaraan Langsung dengan Palestina

Israel Makin Menjadi-jadi, Rusia Siap Gelar Pembicaraan Langsung dengan Palestina Kredit Foto: Austrian Union of Jewish Students
Warta Ekonomi, Moskow -

Rusia siap menggelar pembicaraan langsung Palestina-Israel untuk mengurangi ketegangan yang meningkat antara kedua belah pihak, kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov.

Berpidato dalam konferensi pers di Moskow setelah pertemuan dengan sejawatnya dari Sierra Leone David John Francis, Lavrov pada Senin mendesak Israel dan Palestina untuk berhenti berperang.

Baca Juga: Debat Terbuka DK PBB Bahas Palestina Berakhir Gak Jelas! Rusia, China hingga Prancis Geleng-geleng

“Untuk negosiasi langsung - dan hanya melalui mereka kita dapat menyetujui pembentukan negara Palestina yang akan hidup damai dan aman, sesuai dengan keputusan Dewan Keamanan PBB, berdampingan dengan Israel dan negara-negara lain di kawasan, agar perundingan seperti itu dimulai, kekerasan harus dihentikan," ujar Lavrov.

Dia menyebut resolusi PBB tentang masalah Palestina memberikan solusi dua negara untuk masalah Palestina, status quo untuk tempat-tempat suci Yerusalem, dan dengan tegas melarang kegiatan ilegal Israel di kota itu.

"Kami mengutuk serangan dari kedua belah pihak, yang menargetkan daerah permukiman. Serangan terhadap target sipil tidak dapat diterima," tekan Lavrov.

Menlu Rusia juga mengutuk kegiatan permukiman Israel, dengan mengatakan, "Ini mengambil bentuk tindakan ekstrem seperti mengusir orang ke jalan".

“Kami percaya bahwa komunitas internasional tidak boleh acuh tak acuh dengan apa yang sedang terjadi. Ada kuartet [di Timur Tengah] mediator internasional yang secara langsung berkewajiban memberikan kontribusi untuk solusi masalah Palestina," imbuh dia.

Menteri Rusia itu menambahkan bahwa Dewan Keamanan PBB mengirimkan semua sinyal yang diperlukan setelah pertemuan hari Minggu, dan "sekarang semuanya tergantung pada kemampuan para pihak untuk bernegosiasi dan niat baik mereka."

"Kami akan membantu mereka mengambil kesepakatan untuk menenangkan fase konflik yang sangat panas saat ini dan memulai negosiasi secepat mungkin," ujar dia.

Militer Israel melancarkan serangan udara di seluruh Jalur Gaza sejak 10 Mei, menewaskan sedikitnya 200 warga Palestina termasuk wanita dan anak-anak, dan meninggalkan jejak kehancuran besar-besaran di seluruh wilayah. Kantor media dan pusat kesehatan menjadi sasaran agresi udara Israel.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: