Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tak Tersentuh! Mengapa Biden Masih Ciut Senggol Israel di Yerusalem?

Tak Tersentuh! Mengapa Biden Masih Ciut Senggol Israel di Yerusalem? Kredit Foto: Getty Image/AFP
Warta Ekonomi, Washington -

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyerukan gencatan senjata antara Israel dan Palestina dilakukan dengan segera. Ia meminta agar kedua belah pihak yang berkonflik untuk menghentikan permusuhan, menggarisbawahi korban sipil yang terus meningkat akibat serangan, secara khusus di Jalur Gaza.

Meski demikian, Biden tidak menyerukan penghentian segera serangan udara Israel yang telah membuat ratusan warga Palestina kehilangan nyawa.Biden juga tak mengecam apa yang dilakukan Israel terhadap bangsa Palestina.

Baca Juga: Breaking! Joe Biden Akui Dukung Gencatan Senjata Israel-Palestina

Ia justru menegaskan dukungannya untuk hak Israel dalam mempertahankan diri dari serangan roket yang diluncurkan oleh pejuang Hamas di Jalur Gaza.

“Biden mendorong Israel melakukan segala upaya untuk memastikan perlindungan warga sipil yang tidak bersalah,” ujar pernyataan Biden da?am percakapan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, seperti dilansir The Guardian, Selasa (18/5/2021).

Biden bersama Netanyahu dilaporkan membahas kemajuan dalam operasi militer Israel di jalur Gaza, yang disebut ditargetkan kepada Hamas.

Presiden yang resmi menjabat sebagai pemimpin AS pada 20 Januari lalu ini juga menyatakan dukungan untuk dilakukannya gencatan senjata, serta keterlibatan dengan Mesir dan negara mitra lainnya dalam mencapai tujuan ini.

Meski demikian, laporan Israel yang mengutip pejabat militer negara itu menunjukkan pasukan ingin melajutkan serangan selama satu atau dua hari ke depan sebelum mundur.

Netanyahu mengatakan kepada pejabat keamanan Israel pada Senin (17/5/2021) malam bahwa Israel akan terus menyerang target ‘teror’ di Gaza selama yang diperlukan untuk mengembalikan ketenangan dan keamanan kepada semua warga Israel.

AS untuk ketiga kalinya telah memblokir pernyataan bersama Dewan Keamanan PBB yang menyerukan penghentian kekerasan Israel - Palestina. Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki dan penasihat keamanan nationaal Jake Sullivan mengatakan bahwa Amerika lebih berfokus pada diplomasi intensif yang tenang.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan, negaranya siap membantu jika Israel dan Hamas mengisyaratkan untuk mengakhiri permusuhan. Meski demikian, ia mengatakan bahwa Washington tidak menuntut kedua pihak melakukannya.

“Pada akhirnya terserah pihak-pihak untuk menjelaskan bahwa mereka ingin mengejar gencatan senjata,” kata Blinken menjelaskan.

Biden telah menghadapi tekanan yang meningkat dari Partai Demokrat untuk mengambil tindakan yang lebih keras terhadap Israel dan mendesak gencatan senjata segera.

Ada kemarahan dari beberapa politisi Demokrat atas laporan media Washington Post bahwa pemerintah negara adidaya itu telah menyetujui penjualan bom presisi dipandu senilai 735 juta dolar ke Israel.

"AS tidak boleh berpangku tangan, sementara kejahatan terhadap kemanusiaan dilakukan dengan dukungan kami," kata anggota Kongres AS Ilhan Omar dalam sebuah pernyataan.

Pemimpin mayoritas Senat AS, Chuck Schumer, pada Senin (17/5/2021) bergabung dengan puluhan anggota parlemen dari Partai Demokrat, satu dari Partai Republik, dan Senator independen Bernie Sanders dalam menyerukan gencatan senjata oleh Israel dan Palestina.

Anggota lainnya dari Partai Demokrat, Adam Schiff, ketua komite intelijen kongres juga mendesak agar pemerintah untuk lebih terlibat.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: