Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: Harumnya Nama Unilever Sukses Dulang Cuan Sejak Abad ke-19

Kisah Perusahaan Raksasa: Harumnya Nama Unilever Sukses Dulang Cuan Sejak Abad ke-19 Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Jakarta -

Unilever adalah perusahaan yang memproduksi barang dan produk konsumen multinasional asal Inggris yang berkantor pusat di London. Sebagai salah satu yang terbesar di dunia, nama Unilever telah tercantum dalam daftar perusahaan raksasa Global 500, versi Fortune.

Unilever dalam Global 500 tahun 2020 sukses mengumpulkan 58,17 miliar dolar AS dalam pendapatan per tahunnya. Namun sayang perolehan ini turun 3,3 persen dari 2019 yang mendapat 60,16 miliar dolar. Dari capaian ini jelas peringkat Unilever turun ke posisi 185 dunia.

Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: HP, dari Garasi Mobil sampai Kini Panen Cuan USD58 Miliar

Perusahaan yang memproduksi barang konsumen ini juga tidak begitu cuan di tahun 2020. Pasalnya, Unilever merugi 43,2 persen dari 11 miliar dolar tahun 2019 menjadi 6,29 miliar dolar di 2020.

Perusahaan mencatatkan aset senilai 72,73 miliar dolar, sedangkan untuk ekuitas sahamnya mencapai total 14,80 miliar dolar. Yang terakhir, nilai Unilever atau market value-nya tembus di angka 156,05 miliar dolar.

Lebih lanjut terkait Unilever akan diulas secara ringkas oleh Warta Ekonomi pada Rabu (19/5/2021). Simak selengkapnya dalam artikel berikut ini.

Unilever didirikan pada 2 September 1929, oleh penggabungan produser margarin Belanda Margarine Unie dan pembuat sabun Inggris Lever Brothers. Namun akar sejarahnya sudah tercatat sejak abad ke-19.

William Hesketh Lever asal Inggris adalah seorang pendiri dari Lever Brothers. Selama masa depresi tahun 1880-an, Lever, yang saat itu adalah seorang salesman untuk bisnis grosir grosir ayahnya, menyadari keuntungan tidak hanya menjual, tetapi juga manufaktur, sabun, barang kebutuhan non-siklus.

Ayahnya, James Lever, awalnya menentang gagasan tersebut, percaya bahwa mereka harus tetap menjadi pedagang grosir, bukan produsen. Dia melunak, bagaimanapun, menghadapi tekad putranya.

Pada tahun 1885 William mendirikan pabrik sabun di Warrington sebagai cabang dari bisnis bahan makanan keluarga. Dalam waktu singkat Lever menjual sabunnya ke seluruh Britania Raya, juga di benua Eropa, Amerika Utara, Australia, dan Afrika Selatan.

Diversifikasi sukses Lever Brothers, bagaimanapun, sekarang menempatkan perusahaan tersebut dalam persaingan dengan Jurgens dan Van den Bergh, dua perusahaan margarin Belanda terkemuka.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: