Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Angka Kasus Covid-19 Turun, Ini yang Dilakukan oleh India

Angka Kasus Covid-19 Turun, Ini yang Dilakukan oleh India Kredit Foto: Unsplash/Girish Dalvi Iz
Warta Ekonomi, Jakarta -

India menjadi pusat perhatian dunia akhir-akhir ini karena terjadi lonjakan kasus infeksi COVID-19 yang menyentuh angka 400 ribu kasus per hari. Bahkan India menjadi negara kedua, setelah Amerika Serikat, yang melaporkan lebih dari 25 juta total kasus di negara terkait.

Namun, Konsul Jenderal RI Mumbai Agus Prihatin Saptono mengklaim angka kasus terinfeksi COVID-19 sudah melandai seminggu belakangan ini.

Baca Juga: Bank Kripto Di India Ajak Para Penggemar Cryptocurrency Bantu Lawan Covid-19

“Memang selama ini yang tercermin itu yang terkena Covid, itu memang tinggi. Tapi per hari ini angkanya sudah melandai. Seminggu ini di seluruh India kasusnya sudah mulai menurun,” ungkap Agus dalam dialog virtual, Rabu (19/5/2021).

Menurut Agus, meskipun angka penularan tinggi namun angka kesembuhan juga tinggi. Pada 11 Mei 2021 angka kesembuhan di India mencapai 422 ribu jiwa.

Agus menjelaskan beberapa langkah yang diterapkan di India untuk menghadapi lonjakan kasus COVID-19. Salah satunya disebut sebagai model Mumbai.

Mumbai atau Maharashtra sejak tahun lalu merupakan daerah yang memiliki kasus COVID-19 tertinggi namun di saat yang sama jumlah pasien pulih juga tinggi.

Hal itu disebabkan kebijakan pemerintah untuk tetap mempertahankan enam jumbo untuk menangani COVID-19 di enam distrik Maharashtra. Pemerintah juga menambahkan tiga jumbo pusat isolasi serta penambahakan fasilitas kesehatan lainnya seperti ICU dan pediatri.

Kemudian, para pelaku industri yang berhubungan dengan ketersediaan oksigen juga turut bekerja sama dengan pemerintah untuk mengatur rencana kapasitas penyimpanan oksigen sehingga kebutuhan oksigen bagi para penyintas COVID-19 di negara tersebut tercukupi.

Pemerintah juga melakukan management activity curve and management tracing Covid patient untuk memantau pergerakan virus tersebut. Manajemen ini beperan untuk membatasi aktivitas masyarakat secara umum.

Pemantauan penyebaran COVID-19 juga dilakukan dengan ketat. Tes PCR dapat diperoleh di seluruh negara bagian dengan total hingga 200 ribu tes per hari. Kemudian jika misalnya ditemukan lima kasus positif COVID-19 pada sebuah hunian, kawasan tersebut segera disegel untuk menahan penyebaran virus.

Agus mengakui pemerintah pusat India belum mau melakukan lockdown nasional karena faktor ekonomi. Sehingga meskipun di beberapa daerah penanganan kasus COVID-19 dikelola dengan baik, namun di beberapa daerah lain seperti bagian utara masih kewalahan menangani kasus virus tersebut.

“Mereka tidak sesiap seperti Mumbai. Maka dari itu, pemerintah mengimbau untuk memberlakukan model Mumbai di seluruh negara bagian,” jelas Agus.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: