Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dunia Perlu Waspada Juga, Covid-19 Mutasi India Dominasi Mayoritas Wilayah Inggris

Dunia Perlu Waspada Juga, Covid-19 Mutasi India Dominasi Mayoritas Wilayah Inggris Kredit Foto: Antara/REUTERS/Phil Noble
Warta Ekonomi, Berlin -

Varian Covid-19 asal India telah menyebar dan melampaui jumlah varian Kent di 23 otoritas lokal Inggris. Bahkan, varian yang dikenal dengan B.1.617 ini disebut telah menyebar ke 40 persen negara Inggris.

Data ini disampaikan oleh Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, sembari mengurangi kekhawatiran masyarakat atas kemungkinan 21 Juni sebagai waktu diangkatnya pembatasan akibat pandemi menjadi hal yang sia-sia.

Baca Juga: Malaysia Sudah Waspadai Mutasi Covid-19 Inggris, Setelah Ada 6.000 Orang Positif Sehari

Berdasarkan analisis sampel dari orang yang terinfeksi Covid-19, terungkap jika varian dari India telah menyumbang delapan dari 10 kasus di hotspot Bolton, Blackburn dan Darwen, Sefton dan Bedford, serta di Chelmsford dan Croydon, pada 8 Mei.

Data yang sama juga menunjukkan varian itu dominan di Nottingham, West Lancashire, Stevenage, Oadby dan Wigston, South Northamptonshire, Broxbourne, Hillingdon, Brent, Camden, Hounslow, Greenwich, Bromley, Dartford, Sevenoaks, Canterbury, Rushmoor dan Hart. Lebih dari setengah dari semua hasil tes positif berasal dari varian India.

Dilansir di Daily Mail, Rabu (19/5/2021), terlepas dari perkembangan yang mengkhawatirkan ini, Perdana Menteri menekankan peta jalan keluar dari pembatasan saat ini tidak berubah. Pemerintah berupaya memilah-milah data yang muncul tentang varian yang menyebar cepat ini.

Meski demikian, ia menggunakan bahasa yang lebih halus dengan mengatakan belum ada bukti 'konklusif' yang menyebut peta jalan perlu diubah. Ia mengatakan keputusan lebih lanjut akan menjadi lebih jelas dalam beberapa hari.

"Kami melihat perkembangan epidemiologi sepanjang waktu. Pada saat ini, sebagian karena telah dibangun tembok pertahanan dengan program vaksinasi, saya tidak melihat apa pun yang meyakinkan kami perlu menyimpang dari peta jalan yang sudah dibuat," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: