Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rekonstruksi Gaza dan Seisinya Bakal Diurus Joe Biden, Apa yang Diterima Palestina?

Rekonstruksi Gaza dan Seisinya Bakal Diurus Joe Biden, Apa yang Diterima Palestina? Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Ramallah, Tepi Barat -

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, pada  Kamis (20/5/2021) menjanjikan bantuan kemanusiaan dan rekonstruksi untuk Gaza. Dia juga memuji kesepakatan untuk mengakhiri 11 hari pertempuran antara Israel dan Hamas yang menguji keterampilan negosiasinya.

Biden, muncul sebentar di Gedung Putih setelah berita tentang perjanjian gencatan senjata, juga berjanji untuk mengisi kembali sistem pertahanan rudal Iron Dome Israel, meskipun ada keluhan dari Partai Demokrat tentang penjualan senjata Amerika Serikat (AS) yang tertunda ke Israel.

Baca Juga: Terberat Sejak 2004 dan Sukses Lewati Pertempuran Berdarah 11 Hari, Rakyat Gaza Terima Kemenangan!

Biden mengatakan Amerika Serikat akan bekerja melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa dan pemangku kepentingan internasional lainnya "untuk memberikan bantuan kemanusiaan yang cepat, dan untuk mengumpulkan dukungan internasional bagi orang-orang di Gaza dan dalam upaya rekonstruksi Gaza.

Dia bersikeras bahwa bantuan rekonstruksi akan diberikan dalam kemitraan dengan Otoritas Palestina, dan bukan dengan Hamas, yang oleh Amerika Serikat disebut sebagai organisasi teroris.

Otoritas Palestina, yang dijalankan oleh Presiden moderat Mahmoud Abbas, hanya mengatur sebagian dari Tepi Barat yang diduduki, sementara Hamas memegang kekuasaan di Jalur Gaza.

"Kami akan melakukan ini dalam kemitraan penuh dengan Otoritas Palestina - bukan Hamas - dengan cara yang tidak mengizinkan Hamas untuk mengisi kembali persenjataan militernya," kata Biden.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan Menteri Luar Negeri Antony Blinken akan melakukan perjalanan ke wilayah Timur Tengah dalam beberapa hari mendatang untuk bertemu dengan rekan-rekan Israel, Palestina dan regional untuk membahas upaya pemulihan dan "bekerja sama untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi Israel dan Palestina."

Perjanjian gencatan senjata tersebut menyusul aktivitas diplomatik yang intens selama berhari-hari yang memberikan ujian terhadap kemampuan Biden dan para pembantu keamanan nasionalnya untuk membantu menyelesaikan konflik yang bisa berubah menjadi perang yang berkepanjangan.

Selama negosiasi, Biden berbicara dengan dua pemimpin yang memiliki hubungan tegang dengannya - enam kali dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, termasuk dua kali pada Kamis, dan satu kali dengan Presiden Mesir Abel Fattah al-Sisi.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: