Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tampilan Peta Gaza Lebih Parah daripada Peta Korea Utara, Google Mengaku....

Tampilan Peta Gaza Lebih Parah daripada Peta Korea Utara, Google Mengaku.... Kredit Foto: Twitter/annatalytap
Warta Ekonomi, Jakarta -

Peperangan berkepanjangan antara Israel dan Palestina berdampak pada tampilan wilayah di Jalur Gaza. Saat ini, bila dilihat dari Google Maps peta di Jalur Gaza nampak sangat buram bila dibandingkan peta Korea Utara.

Dilansir dari Middle East Eye pada Sabtu (22/5), Google mengatakan tidak memiliki rencana untuk memperbarui citra resolusi rendah dari Jalur Gaza yang diduduki Israel, padahal undang-undang AS yang melarang penggunaan gambar berkualitas tinggi telah dicabut pada tahun lalu. Baca Juga: Kesaksian Mengerikan Dokter di Gaza: Keganasan Gas Bom Israel Bunuh Janin Ibu Hamil

Israel telah mengebom Gaza selama 11 hari, menimbulkan sedikitnya 248 warga Palestina meninggal dunia, termasuk 66 anak-anak, 39 perempuan dan 17 laki-laki lanjut usia. 

Serangan udara tersebut merusak sekolah, saluran listrik, air, sanitasi, dan sistem pembuangan limbah bagi ratusan ribu orang di wilayah yang telah diblokade oleh Israel dan Mesir selama lebih dari satu dekade. Baca Juga: Gagal Total, Kabinet Israel Kecam Kekalahan Militer di Perang Gaza

Peneliti konflik mengatakan bahwa akan sulit untuk memahami kerusakan sebenarnya yang disebabkan oleh serangan udara Israel karena banyak alat pemetaan sumber terbuka, termasuk Google, Apple, dan Bing yang gagal memperbarui peta mereka dengan citra resolusi tinggi.

Saat ini, citra satelit untuk Gaza memiliki resolusi dua meter per piksel, yang berarti bangunan dan jalan tampak buram dan sulit diidentifikasi.

Aric Toler, yang memimpin upaya pelatihan dan penelitian untuk situs web jurnalisme investigasi Bellingcat, mengatakan bahwa untuk memverifikasi atau menganalisis foto atau video yang menunjukkan bangunan hancur di Gaza di Google Maps, dia harus menunggu keberuntungan.

"Sangat sulit untuk melihat objek dengan citra yang ada di layanan pemetaan gratis," katanya.

Padahal area lain di seluruh dunia, termasuk Pyongyang, Ibu Kota Korea Utara yang merupakan negara tertutup, memiliki kualitas gambar satelit yang cukup detail untuk bisa melihat orang-orang berjalan di jalanan.

Google mengatakan, pihaknya tengah mempertimbangkan untuk menyegarkan citra satelit Gaza namun tidak ada rencana untuk dibagikan saat ini.

Sementara itu, Apple mengatakan kepada BBC bahwa pihaknya sedang berupaya untuk segera memperbarui petanya ke resolusi yang lebih tinggi. Microsoft, perusahaan induk Bing, tampaknya juga menampilkan citra dengan resolusi lebih rendah, sedangkan Microsoft tidak menanggapi permintaan MEE.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: