Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Model Rambut Mullet dan Celana Skinny Jeans Jadi Barang Haram di Muka Kim Jong-un, Apa Alasannya?

Model Rambut Mullet dan Celana Skinny Jeans Jadi Barang Haram di Muka Kim Jong-un, Apa Alasannya? Kredit Foto: KCNA via Reuters
Warta Ekonomi, Pyongyang, Korea Utara -

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un melarang potongan rambut mullet bergaya retro dan skinny jeans alias jins ketat, dalam upaya mengendalikan kawula muda di negaranya.

Kim khawatir, gaya hidup yang dinilainya kebarat-baratan, dapat mempengaruhi kelanggengan kekuasaannya.

Baca Juga: Seorang Pejabat Mati, Kim Jong-un Setop Obat-obatan Bikinan China

Seperti dilansir Yahoo News, Koran Korea Utara, The Rodong Sinmun menyebut, Kim hanya merestui 15 potongan rambut untuk masyarakat di negaranya.

"Kita harus waspada, bahkan pada sinyal sekecil apa pun dari gaya hidup kapitalistik. Kita harus berjuang untuk menyingkirkannya," tulis surat kabar resmi Komite Sentral Partai Buruh Korea, seperti dilansir The Sun, dikutip Senin (24/5/2021).

Tak cuma skinny jeans dan gaya rambut retro, Kim juga mengharamkan kaos yang menampilkan aneka slogan serta tindik hidung dan bibir.

"Sejarah mengajarkan kita sebuah pelajaran penting. Negara bisa menjadi rentan dan kolaps, seperti tembok lembab yang runtuh. Lepas dari kekuatan ekonomi dan pertahanan. Itu bisa terjadi, kalau kita tidak berpegang pada gaya hidup kita sendiri, " lanjut editorial The Rodong Sinmun.

Kantor Berita Yonhap mengatakan, editorial itu dimaksudkan untuk mengingatkan kaum muda tentang bahaya gaya hidup eksotis, yang bisa memicu dekadensi bangsa.

Pelarangan item fashion itu menjadi bagian dari undang-undang baru di negara tersebut.

Band K-pop Korea Selatan, juga tak luput dari sorotan Kim. Band yang tengah digandrungi anak muda sejagat itu, dilarang beredar di Korea Utara, demi menyetop pengaruh budaya asing.

Kim sebelumnya telah melarang penggunaan obat-obatan China di rumah sakit Pyongyang, setelah seorang pejabat dilaporkan meninggal dunia karena mengkonsumsi cocarboxylase, obat buatan China yang ditujukan untuk mengatasi kelelahan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: