Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pekan III Mei 2021: Harga CPO Turun Sedikit, Naik Banyak

Pekan III Mei 2021: Harga CPO Turun Sedikit, Naik Banyak Kredit Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Melewati pekan III Mei 2021, harga rata-rata minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) pada CIF Rotterdam basis tercatat menguat hingga 135 persen dari yang sebelumnya US$543,5 per MT atau setara dengan Rp7.772.050 (kurs Rp14.300) menjadi US$1.278 per MT atau setara dengan Rp18.275.400 per MT (kurs Rp14.300) secara y-o-y.

Jika dibandingkan pekan lalu, average price yang tercatat tersebut melemah 1,5 persen dari yang sebelumnya sebesar US$1.298 per MT atau setara dengan Rp18.561.400 per MT (kurs Rp14.300). Meskipun penyebaran pandemi Covid-19 masih masif di Indonesia, harga rata-rata CPO tersebut berada jauh di atas level harga potensial yang sebesar US$700 per MT. Tidak hanya itu, harga CPO saat ini juga membawa harapan baru terhadap harga tandan buah segar (TBS) di tingkat petani.

Baca Juga: Lewati Pekan II Mei 2021, Harga CPO Terus Melambung

India sebagai importir minyak sawit terbesar Indonesia kembali memberlakukan lockdown pasca-gelombang kedua Covid-19 yang jauh lebih parah dibandingkan gelombang pertama. Hal serupa juga terjadi di Malaysia. Akibatnya, pembatasan ekonomi diberlakukan sehingga menjadi ancaman bagi konsumsi minyak sawit masyarakat yang berdampak pada penurunan harga.

Sektor hotel, restoran, dan katering (horeka) menjadi salah satu sektor terdampak. Padahal, dari sektor tersebut serapan kebutuhan minyak sawit untuk dijadikan sebagai minyak goreng juga tinggi. Tidak hanya itu, harga minyak mentah juga melemah 5 persen sepanjang pekan ini. Harga minyak mentah cenderung memiliki pergerakan searah dengan minyak nabati yang selama ini banyak dijadikan bahan baku pembuatan biodiesel, terutama CPO.

Kendati demikian, sejumlah analis juga mulai melihat adanya peluang penurunan harga CPO yang tajam. Melansir Reuters, Public Investment Bank (PIVB) memperkirakan, harga CPO berpotensi turun di bawah level RM 3.500/ton setelah September yang bertepatan dengan periode musiman peningkatan produksi kelapa sawit baik di Malaysia maupun Indonesia. Peningkatan produksi ini akan membuat stok menjadi lebih tinggi sehingga harga bisa terkoreksi dari level tertingginya saat ini.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: