Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hacker Indonesia Serang Israel Sebagai Solidaritas untuk Palestina, Pakar Siber Bilang Begini...

Hacker Indonesia Serang Israel Sebagai Solidaritas untuk Palestina, Pakar Siber Bilang Begini... Kredit Foto: Unsplash/Benjamin Rascoe
Warta Ekonomi, Jakarta -

Aksi kelompok peretas atau hacker Indonesia menyerang pertahanan Israel dinilai sebagai bentuk solidaritas ke Palestina sebagai sesama negara berpenduduk Muslim. Selain Indonesia, hacker Malaysia juga melakukan hal serupa terhadap negeri Yahudi itu.

"Biasanya ada pihak yang mengunggah proses dan keberhasilan di video. Hal semacam ini memang banyak ditemui di YouTube. Artinya, ada potensi di mana SDM di Tanah Air bisa dimaksimalkan lebih baik lagi. Khususnya membentuk SDM yang bisa berkontribusi dalam era cyberwarfare," kata pakar siber Pratama Persadha kepada VIVA Tekno, Senin malam, 24 Mei 2021.

Baca Juga: Hancur! 5.000 CCTV Israel Compang-Camping di Tangan Hacker DragonForce Malaysia

Seperti diketahui, baru saja kelompok hacker Indonesia yang mengatasnamakan dirinya sebagai Ganosec Team atau Garuda Anon Security mengklaim telah meretas email dan 300 nomor WhatsApp penduduk Israel. Di mata Pratama hal ini tidak langsung mudah untuk dibuktikan.

Pun, di berbagai postingan media sosial, juga ditemukan netizen Indonesia dan Malaysia kompak menyerukan untuk bersama-sama membantu Palestina dengan cara meretas. Ada banyak postingan ajakan maupun sebatas meme grafis, terutama di media sosial Facebook.

Menurut Pratama, negara hanya bisa mengimbau supaya masyarakat tetap bisa menjaga diri di ranah digital. Aksi peretasan yang melibatkan berbagai warga negara terkait konflik Palestina dan Israel memang sudah lama terjadi.

"Iran dan Pakistan misalnya, juga biasanya diketahui selalu ikut dalam aksi saling meretas dengan Israel. Tentunya juga bersama dengan warga negara Arab lainnya," ungkap dia.

Bahkan, ada beberapa kelompok hacker asal California, Amerika Serikat (AS) yang turut serta membantu aksi peretasan terhadap Israel. Namun, lanjut Pratama, peretasan ini tak selalu menyerang langsung ke aset strategis Israel maupun personel militernya.

"Dalam beberapa kejadian ada saja hacker asal Timur Tengah yang berkolaborasi dengan peretas Rusia. Misalkan melakukan pembobolan bank lalu menyumbangkannya ke warga Palestina," jelas Pratama.

Informasi saja, tidak hanya meretas nomor WhatsApp dan email, hacker Indonesia juga mengaku telah membobol data pribadi milik Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu. Hal tersebut diungkapkan oleh akun Twitter @alaldlwkxl.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: