Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemilik Bisnis Belum Kuasai Digital Skills Akan Kesulitan Bersaing

Pemilik Bisnis Belum Kuasai Digital Skills Akan Kesulitan Bersaing Kredit Foto: Unsplash/Daniel Korpai
Warta Ekonomi, Jakarta -

Konektivitas digital yang makin meningkat membuat masyarakat harus adaptif dan responsif, terutama dari sisi pemahaman tren dan penguasaan perangkat teknologi. Terlebih di masa pandemi, banyak keterampilan digital yang diperlukan agar mampu bertahan dalam cepatnya penetrasi teknologi di kehidupan sehari-hari.

Namun sayangnya, kompleksitas masyarakat Indonesia membuat proses pengembangan keterampilan (skill upgrading) menjadi tantangan pengembangan SDM Indonesia secara umum. Dalam survei IMD World Digital Competitiveness tahun 2019, daya saing Indonesia masih berada di peringkat 56 dari 63 negara. Angka ini termasuk rendah dibandingkan dengan negara-negara di ASEAN. Memiliki digital skills merupakan salah satu kunci peningkatan daya saing, tidak hanya bagi angkatan kerja, tetapi juga masyarakat umum.

Baca Juga: Dear Pengusaha pemula dan UMKM, Berikut Ini Manfaat Penggunaan Digital Marketing dalam Bisnis

Saat ini pemerintah tengah melakukan percepatan transformasi digital. Mulai dari perluasan akses, infrastruktur, percepatan integrasi Pusat Data Nasional, pembuatan roadmap di berbagai sektor. Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia juga harus disiapkan agar proses transformasi tidak terhambat dan mendatangkan manfaat bagi kemajuan bangsa.

"Saat ini ada 170 juta pengguna aktif berbagai platform media sosial dengan rata-rata penggunaan 8 jam 52 menit setiap harinya. Masyarakat Indonesia termasuk yang paling aktif bermedia sosial," ungkap Bonifasius Wahyu Pudjianto Direktur Pemberdayaan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Selasa (25/5/2021).

Angka ini merupakan indikasi bahwa masyarakat Indonesia sudah familiar dengan perangkat digital. Namun, Boni Pudjianto mengatakan, tantangannya adalah bagaimana meningkatkan literasi digital masyarakat Indonesia. Literasi digital adalah basic skill yang diperlukan agar masyarakat makin cerdas membuat dan mengolah informasi yang beredar di dunia maya.

Bagi pemilik bisnis dan UMKM, Ayunda Zikrina, Head of Brand & Market Development Niagahoster, mengaku cukup banyak tantangan yang dihadapi. Laporan Niagahoster Business Online Survey 2021 kepada klien pemilik bisnis Niagahoster mengungkapkan, 26,09% pemilik bisnis kesulitan menjalankan bisnis online karena persaingan yang ketat, dan 22,83% karena kurang pengetahuan tentang digital marketing.

"Pemilik bisnis yang belum menguasai digital skills akan mengalami kesulitan bersaing di era digital," ungkap Ayunda Zikrina.

Untuk mendorong transformasi digital secara nasional, diperlukan dorongan dari dua arah: pemerintah dan swasta, serta masyarakat itu sendiri. Pemerintah dibantu sektor swasta perlu menciptakan ekosistem digital yang lebih maju dari sisi infrastruktur dan kebijakan, di sisi lain masyarakat perlu secara aktif beradaptasi.

Pemerintah telah mempersiapkan berbagai program pengembangan untuk masing-masing lapisan masyarakat. Mulai dari program basic peningkatan literasi digital dengan Siberkreasi, level intermediate dengan Digital Talent Scholarship (beasiswa untuk belajar kemampuan teknis), hingga level advanced berupa Digital Leadership Academy.

"Kita masih memiliki target memenuhi 9 juta kebutuhan talenta digital sampai 15 tahun mendatang. Program ini adalah upaya untuk melakukan scale-up bagi talenta digital di Indonesia," jelas Boni Pudjianto.

SDM di sektor perekonomian yang berupa pemilik bisnis, UMKM, dan startup juga tidak boleh lepas dari perhatian pemerintah dan swasta. Sebagai perusahaan IT dengan klien terbesar dari kalangan pemilik bisnis dan UMKM, Niagahoster secara khusus menginisiasi program pengembangan (Niagahoster Development Programs) untuk pemilik bisnis, mahasiswa IT, dan masyarakat umum.

"Ada 3 program pengembangan yang kami siapkan: Etalase Digital, WP Pro Course, dan Digital Marketing Course. Ketiganya terbuka untuk umum dan memberikan digital skill sets yang berbeda," jelas Ayunda Zikrina.

Saat ini, Niagahoster telah meluluskan 246 orang lulusan ketiga program ini. Ayunda berharap, adanya program pengembangan ini dapat membantu masyarakat mendapatkan manfaat positif dari internet.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: