Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jasa Logistik Nasional Dukung Produk Lokal Jadi Tuan Rumah Negeri

Jasa Logistik Nasional Dukung Produk Lokal Jadi Tuan Rumah Negeri Kredit Foto: Boyke P. Siregar

Saat ini,kata dia industri logistik di Indonesia luar biasa besar. Secara industri keseluruhan market sizenya mencapai US$ 221 miliar atau setara Rp3.200 triliun.

"Kita memiliki pulau di Indonesia 17 ribu pulau. Kondisi kepulauan ini menyebabkan kesulitan di bidang logistik. Penduduk Indonesia ada 270 juta. Ini peluang yang luar biasa karena biasanya market di penduduk besar, industri logistik itu berkembang." ujar Budi.

Ia menambahkan, tantangannya adalah Indonesia memiliki 2.500 perusahaan tradisional. Namun dari sisi mata dunia, yaitu logistik performance indeks (LPE), Indonesia di peringkat 46."Itu di bawah Malaysia, Vietnam, dan Thailand. Padahal kita harusnya lebih maju dari mereka karena secara ekonomi kita lebih maju," paparnya.

Menurutnya salah satu penghambat di bidang logistik adalah ongkos logistik Indonesia yang cukup tinggi. "24% dari produk domestik bruto (PDB). Artinya kalau belanja barang online dari satu barang, 1/4 cost logistiknya, itu luar biasa tinggi. Artinya logistik di Indonesia tidak efisien," kata dia.

Budi pun menjelaskan peluang dari bisnis logistik. Nilai GMV e commerce Indonesia akan bertumbuh dari US$32 miliar di 2020 menjadi US$83 miliar di 2025. Transkasi e commerce meningkat dari 80 juta menjadi 140 juta transaksi di 2020

"Gerakan Bangga Buatan Indoensia mendorong pemanfataan platform digital yang semakin masif bagi jutaan UMKM karena 4,8 juta UMKIM telah bergabung dalam berbagai marketplace. Saat ini terdapat 2.500 perusahaan logistik di Indonesia," katanya.

Ia pun berharap efisiensi dalam hal pengiriman barang dapat menekan biaya logistik bagi jutaan UMKM. Dengan demikian pertumbuhan ekonomi nasional akan lebih optimal.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Perushaaan Jasa Pengiriman Ekspres Indonesia (Asperindo) Trian Yuserma menegaskan kesiapan logistik Indonesia dalam mendukung produk lokal.

“Bicara produk lokal jadi tuan rumah di negeri sendiri itu sebetulnya tidak hanya tahun ini. Itu cita-cita luhur negeri kita produk lokal jadi tuan rumah di negeri sendiri," kata Trian. Meski demikian, Trian tidak sepakat dengan penyebutan biaya logistik di Indonesia yang mahal. Menurut dia, biaya logistik di Indonesia cukup murah dibandingkan dengan negara di Asia Tenggara, ASEAN, bahkan dunia.

"Jika apple to apple dengan Malaysia dan Singapura. Sudah murah," ungkapnya.

Ia menyebut ancaman atau kelemahan Indonesia di bidang logistik tidak ada. Jika ada kelemahan itu, maka dapat dieliminir bersama sehingga Indonesia menjadi rumah nyaman bagi produk lokal dan rumah yang nyaman untuk tumbuh kembangkan  industri logistik di tanah air.

Direktur Operasional Bhinneka.com, Stefanus Didi Hartanto mengatakan pada 2020, Bhinneka menghadirkan business super-ecosystem. Bhinneka bertrtansformasi menjadi penyedia layanan pengadaan dari hulu ke hilir, termasuk bersama UMKM.

"Bhinneka.com untuk UMKM Indonesia. Kami ada program yaitu #BangkitLagi, UMKM Naik kelas, dan Mojokece (Pemkot Mojokerto)," kata Stefanus.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: